Blog Archive

Thursday, May 4, 2017

INGAT DAN LUPA DALAM AL-QUR’AN



INGAT DAN LUPA DALAM AL-QUR’AN
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : Tafsir Psikologi
Dosen Pengampu : Qoidatul Marhumah M.Th.I

Disusun Oleh Kelompok 7 :
1.      Alvien Atthar Muttaqin                   (933413716)
2.      Ragil Surya Hassena D.L                 (933413816)
3.      Uswatun Khasanah                          (933413916)
4.      Farhan Zulmi Suryanto                    (933414016)

PROGAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM
JURUSAN USHULUDDIN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
KEDIRI
2017


KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas anugerah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang “INGAT DAN LUPA DALAM AL-QUR’AN”. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun penulis pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon maaf. Serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.





                                                                                                                  Kediri, 11 maret 2017


                                                                                                                              Penyusun



Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 – PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
B.     Rumusan masalah
C.     Tujuan
BAB 2 – PEMBAHASAN
A.    Pengertian ingatan
B.     Bagaimana teori ingatan dan sistem ingatan
C.     Pengertian lupa
D.    Penyebab lupa
E.     Ayat tentang ingatan dan lupa
F.      Lupa dan syetan
G.    Terapi lupa menurut Al-qur’an
BAB 3 – PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Ingatan sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Dengan mengingat apa yang telah kita pelajari dulu, mengingat informasi dan pengalaman kita dulu, kita bisa memberikan solusi bagi permasalahan baru yang akan kita hadapi pada masa mendatang. Proses meningat juga bisa membantu kita untuk terus berkembang mendapatkan informasi-informasi baru dan hakikat-hakikat baru. Mengingat merupakan suatu hal yang penting dalam perkembangan kemajuan ilmu dan peradaban manusia.
Diantara masalah yang dihadapi oleh seorang manusia adalah ia mudah lupa. Lupa merupakan hal yang merugikan seseorang dan banyak mengganggu pengambilan sikap yang tepat dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Al-qur’an menyebut kata lupa di berbagai ayat.
Adapun orang yang sering lupa ingatan sering juga disebut AMNESIA. Pandangan islam mengenai lupa merupakan hal yang wajar karena ada hadist yang mengatakan semua penyakit pasti ada obatnya, kecuali penyakit lupa.
Banyak ayat dalam Al-qur’an yang menyebutkan bahwa Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW dan mewahyukan Al-Qur’an kepadanya untuk mengingatkan manusia akan aqidah tauhid, hari kebangkitan amal, serta mengingatkan mereka akan ajaran para Nabi dan Rosul sebelumnya yang telah mereka lalaikan.
Banyak ayat yang menjelaskan bahwa ketika manusia mulai lupa, syetan mendapatkan jalan untuk mempengaruhinya. Selanjutnya membuatnya sering melalaikan hal-hal yang penting baginya, serta sering juga menyebabkan manusia lalai mengingat Allah SWT. Dan tidak menaati perintah-Nya.




B.     Rumusan masalah
a.       Apa Pengertian ingatan ?
b.      Sistem ingatan ?
c.       Apa Pengertian lupa ?
d.      Apa saja Penyebab luapa  ?
e.       Bagaimana Ayat tentang ingatan dan lupa ?
f.       Bagaimana hubungan Lupa dan syetan ?
g.      Bagaimana Terapi lupa menurut Al-qur’an ?
C.    Tujuan
a.       Untuk mengetahui Pengertian ingatan
b.      Untuk mengetahui Sistem ingatan
c.       Untuk mengetahui Pengertian lupa
d.      Untuk mengetahui Penyebab lupa
e.       Untuk mengetahui Ayat tentang ingatan dan lupa
f.       Untuk mengetahui bagaimana hubungan Lupa dan syetan
g.      Untuk mengetahui bagaimana Terapi lupa menurut Al-qur’an










BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian ingatan
Orang yang dapat mengingat sesuatu kejadian, ini berarti kejadian yang diingat itu pernah dialami, atau dengan kata lain kejadian itu pernah dimasukkan ke dalam jiwanya, kemudian disimpan dan pada suatu waktu kejadian itu ditimbulkan kembali dalam kesadaran. Dengan demikian ingatan itu merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan untuk menerima atau memasukkan, menyimpan dan menimbulkan kembali hal-hal yang telah lampu.
Secara sederhana Irwanto mendefinisikan ingatan sebagai kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga dapat digunakan lagi di masa yang akan datang. Menurut Walgito ingatan adalah kemampuan psikis untuk memasukkan, menyimpan, dan menimbulkan kembali hal-hal yang lampau sebagai suatu proses, memori menunjukkan suatu mekanisme dinamik yang diasosiasikan dengan penyimpanan, pengambilan, dan pemanggilan kembali informasi mengenai pengalaman yang lalu. Santrock mendefinisikan ingatan sebagai retensi informasi yang telah diterima melalui tahap: penkodean (encoding), penyimpanan (storage), dan pemanggilan (retrieval). Menurut Schelessinger dan Groves ingatan adalah system berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuan nya untuk membimbing perilaku. ngingat
Megingat juga sangat penting dalam keagamaan. Manusia selalu mengingat Allah swt, mengingat melimpahnya nikmat-Nya yang diberikan kepada manusia selama hidup di dunia, mengingat hari akhir, hari penghitungan amal, dan hari saat pahala atau siksa menanti. Mengingat semua itu adalah penting bagi seseorang karena ia terdorong untuk bertaqwa, beramal shalih dan berakhlak mulia. Dengan demikian, mengingat bermanfaat dalam mewujudkan kebaikan bagi manusia, baik di dunia maupun di akhirat.di berbagai ayatnya, Al-Qur’an mendorong manusia untuk mengingat Allah swt dan tanda-tanda kebesaran dalam ciptaan-Nya, serta mengingat penjelasan dan petunjuk yang dibawa oleh para rosul, mengingat kabar gembira dan kabar buruk yang diberikan kepada manusia.

B.     Sistem ingatan
Terdapat dua sistem ingatan yaitu ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang.
a.       Sistem ingatan jangka pendek
Ingatan jangka pendek atau sering disebut dengan short-term memory atau working memory adalah suatu proses penyimpanan memori sementara, artinya informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi tersebut masih dibutuhkan. Ingatan jangka pendek adalah tempat kita menyimpan ingatan yang baru saja kita pikirkan. Ingatan jangka pendek berlangsung sedikit lebih lama dari memori sensoris, selama anda menaruh perhatian pada sesuatu, anda dapat mengingatnya dalam ingatan jangka pendek.
Dari ingatan jangka pendek ini, ada sebagian materi yang hilang, sebagian lagi diteruskan ke dalam ingatan jangka panjang. Jika kita mengingat kembali akan suatu informasi, informasi dari ingatan jangka panjang tadi akan dikembalikan ke ingatan jangka pendek.
Ingatan jangka pendek terdiri dari tiga unit terpisah; putaran fonologi (phonological loop), gambaran penglihatan-ruang (visuo-spatial sketchpad), dan pelaksana pusat (central executive).

b.      Sistem ingatan jangka panjang
Ingatan jangka panjang (long term memory) adalah suatu proses memori atau ingatan yang bersifat permanen, artinya informasi yang disimpan sanggup bertahan dalam waktu yang sangat panajang. Kapasitas yang dimiliki ingatan jangka panjang ini tidak terbatas. Memori jangka panjang adalah gudangnya informasi yng dimiliki oleh manusia. Ingatan jangka panjang berisi informasi dalam kondisi psikologis masa lampau, yaitu semua informasi yang telah disimpan, tetapi saat ini sedang tidak dipikirkan.
Informasi yang disimpan dalam ingatan jangka panjang diduga dapat bertahan dalam waktu yang panjang bahkan selamanya. Kehilangan ingatan pada ingatan jangka panjang ini hanya dimungkinkan apabila seseorang mengalami kerusakan fungsional dari sistem ingatannya.
Proses masuknya informasi ke dalam ingatan jangka panjang tetap melalui tahap memori sensoris. Pada tahap ini informasi dari luar yang diterima oleh indera diubah menjadi impuls-impuls neural sesuai dengan masing-masing fungsi indera, kemudian impuls-impuls seual yang mengandung informasi ini diteruskan ke ingatan jangka pendek. Setelah informasi masuk ke dalam ingatan jangka pendek, di seleksi sedemikian rupa mana yang dianggap penting dan tidak, kemudian diteruskan ke ingatan jangka panjang.
Jadi, ingatan jangka panjang akan melakukan penyaringan informasi berdasarkan arti dari informasi tersebut, makna, keadaan emosi, gambaran akibat dan sebagainya, oleh karena itu penyimpanan informasi dapat berlangsung secara permanen.

C.    Pengertian lupa
Lupa (forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari. Secara sederhana, Gulo dan Reber mendefinisikan lupa sebagai ketidakmampuan mengenal ayau mengingat sesuatu yang pernah dipelajari atau dialami. Dengan demikian, lupa bukanlah peristiwa hilangnya item informasi dan pengetahuan dari akal kita.
Di antara masalah yang dihadapi oleh seorang manusia adalah lupa. Lupa merupakan hal yang merugikan seseorang dan banyak mengganggu pengambilan sikap yang tepat dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Al-Qur’an menyebut kata lupa di berbagai ayat. Jika memilik ayat-ayat tersebut dan memahami makna-maknanya, kita akan menemukan bahwa lupa itu dalam Al-Qur’an mengandung banyak makna.
D.    Faktor Penyebab lupa
Berikut beberapa faktor penyebab lupa pada seseorang:
1.      Aktivitas yang terlalu padat
2.      Kejenuhan
3.      Umur yang sudah tua
4.      Menonton film porno
5.      Sering di tunda-tunda
6.      Otak yang sudah capek
Adapun orang yang sering lupa ingatan sering juga disebut AMNESIA. Pandangan islam mengenai lupa merupakan hal yang wajar karena ada hadist yang mengatakan semua penyakit pasti ada obatnya, kecuali penyakit lupa. Dalam psikologi, lupa termasuk gejala sensorik (otak) karena lupa berhubungan dengan fungsi saraf sensorik didalam otak, jika suatu otak berkata tanpa henti niscaya dia akan mengalami kelelahan dan ini bisa menyebabkan seseorang menjadi lupa.
a.       Lupa dapat terjadi karena sebab gangguan konflik antara item-item informasi atau materi yang ada dalam system memori siswa. Dalam interference theory (teori mengenai gangguan), gangguan ini terbagi menjadi 2 yaitu practice interference dan retroactive interference.
b.      Lupa yang di akibatkan represi.
Tanggapan-tanggapan atau isu jiwa yang di tekan kedalam ketidak sadaran.
c.       Lupa dapat terjadi karena sebab perubahan sikap dan minat siswa terhadap proses dan situasi belajar tertentu.
d.      Law of disuse, lupa dapat terjadi karena sebab materi pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunakan atau dihafalkan siswa.
e.       Lupa yang terjadi karena sebab perubahan urat syaraf otak.
E.     Ayat tentang ingatan dan lupa
Banyak ayat dalam Al-qur’an yang menyebutkan bahwa Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW dan mewahyukan Al-Qur’an kepadanya untuk mengingatkan manusia akan aqidah tauhid, hari kebangkitan amal, serta mengingatkan mereka akan ajaran para Nabi dan Rosul sebelumnya yang telah mereka lalaikan. Di antara contoh ayat tersebut adalah:
سَنُقْرِ ئُكَ فَلَا تَنْسَى
Artinya: “Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa
Muridnya menjawab: "Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali". Al-Khahfi:63
 “(Al-Qur’an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui bawasanya Dia adalah Tuhan yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.” (ibrahim: 52)
“ Dan tiadalah kamu berada di detak Gunung Tsur ketika kami menyeru (Musa), tetapi (Kami beritahukan itu kepadamu) sebagai rahmat dari Tuhanmu, supaya kamu memberi peringatan kepada kaum (Quraisy) yang sekali-kali belum datang kepada mereka pemberi peringatan sebelum kamu agar mereka ingat.” (Al-Qashash: 46)
“ ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (Shad: 29)
“sesungguhnya kami mudahkan Al-Qur’an itu dengan bahasamu supaya mereka mendapat pelajaran.” (Ad-Dukhlan: 58)
“Maka beri peringatanlah dengan Al-Qur’an orang yang takut dengan anacaman-Ku.” (Qaf: 45)
“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.” (Adz-Dzariyat: 55)
“Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan.” (Al-Ghasyiyah: 21)

F.     Hubungan lupa dan syetan
Banyak ayat yang menjelaskan bahwa ketika manusia mulai lupa, syetan mendapatkan jalan untuk mempengaruhinya. Selanjutnya membuatnya sering melalaikan hal-hal yang penting baginya, serta sering juga menyebabkan manusia lalai mengingat Allah SWT. Dan tidak menaati perintah-Nya. Ketika membahas lupa yang timbul karena kelalaian sebelumnya, kami telah menyebutkan sebuah ayat yang menyinggung ucapan murid Musa yang lupa menceritakan tentang seekor ikan. Ia mengatakan, “Dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan.”
Di antara contoh lain juga adalah firman Allah swt,
“Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zhalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).” (Al-An’am: 68)
“Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi.” (Al-Mujadilah: 19)
“Dan yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat di antara mereka berdua, ‘terangkanlah keadaanku kepada tuanmu.’ Maka syaitan menjadikan dia lupa menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu tetaplah dia (Yusuf) dalam penjara beberapa tahun lamanya.” (Yusuf: 42)
Cara syaitan menggoda manusia dan membuatnya lupa mengingat Allah, melupakan segala hal yang membawa kebaikan bagi mereka pada umumnya adalah mempengaruhi mereka dari dorongan perasaan dan keinginan. Sisi inilah titik lemah dalam diri manusia. Karena, secara kodrati manusia cenderung ingin memenuhi dorongan keinginannya dan memperoleh kesenangan dan kepuasan. Dari situlah syetan masuk kedalam diri Adam As. Dengan membangkitkan angan-angan kosong untuk bisa hidup kekal dan kekuasaan yang abadi jika mau makan  buah khuldi. Adam as. Pun lupa akan larangan Allah dan akhirnya beliau pun terjerumus ke dalam dosa karena melanggarnya.
Syetan mempengaruhi manusia seluruhnya sama dengan cara yang dilakukan kepada Adam as. Syetan membangkitkan keinginan nafsu manusia yang bermacam-macam, sehingga manusia pun sibuk mengejar keinginan nafsu dan lupa mengingat Allah swt.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syetan, maka sesungguhnya syetan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar...” (An-Nur: 21)
“Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjajikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.” (An-Nisa’: 120)
  
G.    Terapi lupa menurut Al-qur’an
Cara menghilangkan kebiasaan lupa yang muncul karena hati lalai kepada Allah swt. Adalah dengan mengingat-Nya secara terus-menerus, mengingat nikmat-nikmat-Nya, mengingat tanda-tanda kebesaran-Nya pada hasil ciptaan-Nya, serta mengingat hari akhir dan hari pembalasan. Al-Qur’an menyebutkan pentingnya mengingat Allah swt. Sebagai penawar jenis lupa ini. Ini terlihat jelas dalam firman-Nya,
“Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa...” (Al-Kahfi: 24)
Al-Qur’an memuji orang-orang mu’min yang senantiasa mengingat Allah dan menyifati mereka sebagai orang-orang yang mempunyai akal untuk berfikir.
Mengingat Allah bisa menjdi penawar bagi penyakit lupa dan hati yang lalai. Allah memerintahkan kita untuk selalu mengingat-Nya siang, malam dan petang.
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (Al-Ahzab: 41-42)
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu duduk dan di waktu berbaring...” (An-Nisa’: 103)
“Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (Al-Jumu’ah: 10)
Jadi, cara menyembuhkan penyakit lupa manusia akan Allah swt. Dan kelalaiannya terhadap kehidupan akhirat adalah dengan banyak mengingat Allah secara terus-menerus, sehingga Allah selalu hadir dalam hati dan manusia tidak sedikitpun lalai untuk mengingat-Nya. Mengingat Allah secara berulang-ulang akan membentuk – dalam diri manusia – suatu kebiasaan berdzikir dan bertasbih kepada Allah. Kebiasaan tersebut akhirnya tertanam dalam perilaku seseorang, sehingga keluar begitu saja setiap saat dalam hidupnya dan Allah senantiasa hadir dalam hatinya. Inilah yang ingin dicapai oleh kebanyakan ahli sufi ketika mereka selalu mengulang-ulangnya dalam oleh jiwa.
Al-Qur’an adalah kitab aqidah, bukan kitab ilmu pengetahuan, maka sudah sewajarnya ia begitu menaruh perhatian pada masalah kelalaian manusia kepada Allah swt. Dan hari akhir, memperhatikan cara menyembuhkan jenis penyakit lupa tersebut karena memiliki arti besar bagi kebahagiaan manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Prinsip yang digunakan dalam menyembuhkan jenis penyakit lupa tersebut adalah mengingat Allah secara terus menerus, sehingga kebiasaan tersebut tertanam kuat dalam perilaku manusia.








BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
a.       Ingatan merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan untuk menerima atau memasukkan, menyimpan dan menimbulkan kembali hal-hal yang telah lampu. Megingat juga sangat penting dalam keagamaan. Manusia selalu mengingat Allah swt, mengingat melimpahnya nikmat-Nya yang diberikan kepada manusia selama hidup di dunia, mengingat hari akhir, hari penghitungan amal, dan hari saat pahala atau siksa menanti. Mengingat semua itu adalah penting bagi seseorang karena ia terdorong untuk bertaqwa, beramal shalih dan berakhlak mulia. Dengan demikian, mengingat bermanfaat dalam mewujudkan kebaikan bagi manusia, baik di dunia maupun di akhirat.di berbagai ayatnya, Al-Qur’an mendorong manusia untuk mengingat Allah swt dan tanda-tanda kebesaran dalam ciptaan-Nya, serta mengingat penjelasan dan petunjuk yang dibawa oleh para rosul, mengingat kabar gembira dan kabar buruk yang diberikan kepada manusia.
b.      Terdapat dua sistem ingatan yaitu ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang.
c.       Lupa (forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari. Lupa merupakan hal yang merugikan seseorang dan banyak mengganggu pengambilan sikap yang tepat dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Al-Qur’an menyebut kata lupa di berbagai ayat. Jika memilik ayat-ayat tersebut dan memahami makna-maknanya, kita akan menemukan bahwa lupa itu dalam Al-Qur’an mengandung banyak makna.
d.      beberapa faktor penyebab lupa pada seseorang: Aktivitas yang terlalu padat, Kejenuhan, Umur yang sudah tua, Menonton film porno, Sering di tunda-tunda, Otak yang sudah capek.
e.       Ayat tentang ingatan dan lupa
f.       Hubungan lupa dan syetan: Banyak ayat yang menjelaskan bahwa ketika manusia mulai lupa, syetan mendapatkan jalan untuk mempengaruhinya. Selanjutnya membuatnya sering melalaikan hal-hal yang penting baginya, serta sering juga menyebabkan manusia lalai mengingat Allah SWT. Dan tidak menaati perintah-Nya.
g.      Cara menghilangkan kebiasaan lupa yang muncul karena hati lalai kepada Allah swt. Adalah dengan mengingat-Nya secara terus-menerus, mengingat nikmat-nikmat-Nya, mengingat tanda-tanda kebesaran-Nya pada hasil ciptaan-Nya, serta mengingat hari akhir dan hari pembalasan. Mengingat Allah bisa menjdi penawar bagi penyakit lupa dan hati yang lalai. Allah memerintahkan kita untuk selalu mengingat-Nya siang, malam dan petang.

B.     Saran  
Demi kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun demi perbaikan makalah ini dikemudian hari.














DAFTAR PUSTAKA
Utsman Najati, Muhammad.2008.Psikologi Qur’ani.Surakarta:Aulia Pressolo.

No comments:

Post a Comment