Blog Archive

Thursday, April 27, 2017

Amal Ma'ruf Nahi Mungkar Nama : Ahmad syauqi kafabih NIM : 933804115



Nama : Ahmad syauqi kafabih
NIM : 933804115
Prodi : Ilmu Al- Qur'an dan Tafsir

Amal Ma'ruf Nahi Mungkar
عَنْ اَبِيْ سَعِيْدِ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ قَالَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإيْمَانِ (روه المسلم
Artinya : Dari Abu Sa’id Al Khudri ra, ia berkata saya telah mendengar Rasulullah saw berabda: Barang siapa diantara kalian yang melihat kemungkaran maka ubahlah kemungkaran tersebut dengan tangannya jika tidak mampu maka dengan lisanni, jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan itulah selemah selamahnya iman.  )HR.muslim)
مِنْكُمْ : di antara kamu
لَمْ يَسْتَطِع : tidak mampu
مُنْكَرً : kejahatan
بِلِسَانِهِ : maka dengan lidahnya

 Syarah Hadist
1.      Nabi Muhammad SAW menyuruh kita untuk mengubah kemungkaran. kemungkaran tersebut harus di ubah agar berganti menjadi kebaikan sesuai dengan kadar kemampuan kita .
2.      Mencegah kemungkaran bisa dilakukan dengan tiga hal, yaitu menggunakan kekuasaan(tangan) secara lisan dan lewat hati.
3.      Mencegah kemungkaran adalah bagian dari cabang iman sedang iman bisa bertambah dan berkurang sesuai dengan kondisi seseorang dalam melaksanakan perintah syariat. Semakin banyak melakukan kebijakan maka iman pun semakin kuat, sebaliknya semakin banyak melakukan maksiat maka iman pun semakin rapuh.
Hadis di atas menjelaskan tentang perintah untuk mencegah kemungkaran. Kemungkaran-kemungkaran yang biasa kita saksikan dalam masyarakat hendaknya dirubah menjadi kebaikan yang bermanfaat sesuai dengan kemampuan kita, karena semua orang memiliki tugas untuk melakukan hal tersebut. Jika kita melihat kemungkaran kita bisa mengubahnya dengan menggunakan kekuasaan yang kita miliki atau memberikan nasihat lisan. Namun jika ternyata tidak mampu mengubahnya dengan dua hal tersebut, maka kita harus membetengi diri kita agar tidak terlibat dalam kemungkaran tersebut. Artinya hati kita harus senantiasa berharap untuk dapat mengubah kemungkaran itu menjadi kebajikan dan jangan samapi membenarkan kemungkaran tersebut. Siap saja orang yang dapat memerangi kemungkaran adalah orang yang beriman. Oleh  sebab itu manusia diharuskan selalu menyuru kepada kebaikan dan mencegah yang mungkar agar dapat mempertebal keimanannya.

 Keutamaan mengajak kebaikan

عَنْ أًبى هُرَيْرَةَ رَضيَ اللهُ عَنْهُ قَال: قاَلَ رَسُوْلُ الله ص.م :مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنْ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا. (رواه مسلم ومالك وأبو داود والترمذى)
Artinya“ Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “ Barang siapa yang mengajak kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa dikurangi dari mereka sedikit pun dan barang siapa yang mengajak kepada kesesatan, maka baginya dosa sebagaimana dosanya orang yang mengikutinya tanpa dikurangi dari mereka sedikitpun.”(HR. Muslim, Malik, Abu Dawud dan Tirmidzi)
الأَجُوْرُ : pahala
دَعَا : mengajak
هُدَى إِلىَ : kepada petunjuk kebaikan
اِتَّبَعَ : mengikuti
Syarah Hadist
Hadis di atas menjelaskan bahwa orang yang mengajak kepada kebaikan akan mendapat pahala orang yang mengerjakan ajakannya tanpa dikurangi sedikitpun. Begitu pula orang yang mengajak kepada kesesatan akan mendapat dosa besar dosa orang yang mengerjakan ajakannya tanpa dikurangi sedikitpun. Tidak diragukan lagi bahwa hadis tersebut merupakan berita gembira bagi mereka yang suka mengajak orang lain untuk mengerjakan kebaikan Allah Swt. Memberikan penghargaan tinggi bagi mereka yang suka mengajak kepada kebaikan. Tentu saja bila ajakan tersebut didasari keikhlasan, bukan untuk mencari materi atau kekuasaan dunia.
Adapun bagi mereka yang suka mengajak kepada kejelekan dan kesesatan, mereka akan mendapatkan dosa sebesar dosa orang-orang yang mengerjakan ajakannya walaupun dia sendiri tidak berbuat. Kalau dia mengajak orang lain untuk membunuh atau mencuri, misalnya, dia pun akan mendapat dosa sama dengan orang yang membunuh atau mencuri meskipun dia sendiri tidak melakukannya.

No comments:

Post a Comment