INGAT DAN LUPA DALAM AL-QUR’AN
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : Tafsir Psikologi
Dosen Pengampu : Qoidatul Marhumah M.Th.I
Disusun Oleh Kelompok 7 :
1. Alvien Atthar Muttaqin (933413716)
2. Ragil Surya Hassena D.L (933413816)
3. Uswatun Khasanah (933413916)
4. Farhan Zulmi Suryanto (933414016)
PROGAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM
JURUSAN USHULUDDIN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
KEDIRI
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, atas anugerah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah
tentang “INGAT DAN LUPA DALAM AL-QUR’AN”. Adapun maksud dan tujuan dari
penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa
khususnya bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun
Makalah ini dengan baik, namun penulis pun menyadari bahwa kami memiliki akan
adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati
adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi,
maka kami memohon maaf. Serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca
sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih
juga dalam pengetahuan kita bersama.
Kediri,
11 maret 2017
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 – PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
B.
Rumusan masalah
C.
Tujuan
BAB 2 – PEMBAHASAN
A.
Pengertian
ingatan
B.
Bagaimana
teori ingatan dan sistem ingatan
C.
Pengertian
lupa
D.
Penyebab
lupa
E.
Ayat tentang ingatan dan lupa
F.
Lupa dan syetan
G.
Terapi lupa menurut Al-qur’an
BAB 3 – PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ingatan sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Dengan mengingat apa
yang telah kita pelajari dulu, mengingat informasi dan pengalaman kita dulu,
kita bisa memberikan solusi bagi permasalahan baru yang akan kita hadapi pada
masa mendatang. Proses meningat juga bisa membantu kita untuk terus berkembang
mendapatkan informasi-informasi baru dan hakikat-hakikat baru. Mengingat
merupakan suatu hal yang penting dalam perkembangan kemajuan ilmu dan peradaban
manusia.
Diantara masalah yang dihadapi oleh seorang manusia adalah ia mudah lupa.
Lupa merupakan hal yang merugikan seseorang dan banyak mengganggu pengambilan
sikap yang tepat dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Al-qur’an menyebut
kata lupa di berbagai ayat.
Adapun orang yang sering lupa ingatan sering juga disebut AMNESIA.
Pandangan islam mengenai lupa merupakan hal yang wajar karena ada hadist yang
mengatakan semua penyakit pasti ada obatnya, kecuali penyakit lupa.
Banyak ayat dalam Al-qur’an yang menyebutkan bahwa Allah SWT mengutus Nabi
Muhammad SAW dan mewahyukan Al-Qur’an kepadanya untuk mengingatkan manusia akan
aqidah tauhid, hari kebangkitan amal, serta mengingatkan mereka akan ajaran
para Nabi dan Rosul sebelumnya yang telah mereka lalaikan.
Banyak ayat yang menjelaskan bahwa ketika manusia mulai lupa, syetan
mendapatkan jalan untuk mempengaruhinya. Selanjutnya membuatnya sering
melalaikan hal-hal yang penting baginya, serta sering juga menyebabkan manusia
lalai mengingat Allah SWT. Dan tidak menaati perintah-Nya.
B. Rumusan masalah
a.
Apa Pengertian
ingatan ?
b.
Sistem
ingatan ?
c.
Apa Pengertian
lupa ?
d.
Apa saja Penyebab
luapa ?
e.
Bagaimana Ayat tentang ingatan dan lupa ?
f.
Bagaimana hubungan Lupa dan syetan ?
g.
Bagaimana Terapi lupa menurut Al-qur’an ?
C. Tujuan
a.
Untuk mengetahui Pengertian ingatan
b.
Untuk mengetahui Sistem ingatan
c.
Untuk mengetahui Pengertian lupa
d.
Untuk mengetahui Penyebab lupa
e.
Untuk mengetahui Ayat tentang ingatan dan lupa
f.
Untuk mengetahui bagaimana hubungan Lupa dan
syetan
g.
Untuk mengetahui bagaimana Terapi lupa menurut
Al-qur’an
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
ingatan
Orang yang dapat mengingat sesuatu kejadian,
ini berarti kejadian yang diingat itu pernah dialami, atau dengan kata lain
kejadian itu pernah dimasukkan ke dalam jiwanya, kemudian disimpan dan pada
suatu waktu kejadian itu ditimbulkan kembali dalam kesadaran. Dengan demikian
ingatan itu merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan untuk menerima
atau memasukkan, menyimpan dan menimbulkan kembali hal-hal yang telah lampu.
Secara sederhana Irwanto mendefinisikan
ingatan sebagai kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga dapat digunakan
lagi di masa yang akan datang. Menurut Walgito ingatan adalah kemampuan psikis
untuk memasukkan, menyimpan, dan menimbulkan kembali hal-hal yang lampau
sebagai suatu proses, memori menunjukkan suatu mekanisme dinamik yang
diasosiasikan dengan penyimpanan, pengambilan, dan pemanggilan kembali
informasi mengenai pengalaman yang lalu. Santrock mendefinisikan ingatan
sebagai retensi informasi yang telah diterima melalui tahap: penkodean
(encoding), penyimpanan (storage), dan pemanggilan (retrieval). Menurut
Schelessinger dan Groves ingatan adalah system berstruktur, yang menyebabkan
organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuan nya
untuk membimbing perilaku. ngingat
Megingat juga sangat penting dalam keagamaan.
Manusia selalu mengingat Allah swt, mengingat melimpahnya nikmat-Nya yang
diberikan kepada manusia selama hidup di dunia, mengingat hari akhir, hari
penghitungan amal, dan hari saat pahala atau siksa menanti. Mengingat semua itu
adalah penting bagi seseorang karena ia terdorong untuk bertaqwa, beramal
shalih dan berakhlak mulia. Dengan demikian, mengingat bermanfaat dalam
mewujudkan kebaikan bagi manusia, baik di dunia maupun di akhirat.di berbagai
ayatnya, Al-Qur’an mendorong manusia untuk mengingat Allah swt dan tanda-tanda
kebesaran dalam ciptaan-Nya, serta mengingat penjelasan dan petunjuk yang
dibawa oleh para rosul, mengingat kabar gembira dan kabar buruk yang diberikan
kepada manusia.
B.
Sistem ingatan
Terdapat dua sistem ingatan yaitu ingatan
jangka pendek dan ingatan jangka panjang.
a. Sistem ingatan jangka pendek
Ingatan jangka pendek atau sering disebut
dengan short-term memory atau working memory adalah suatu proses penyimpanan
memori sementara, artinya informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama
informasi tersebut masih dibutuhkan. Ingatan jangka pendek adalah tempat kita
menyimpan ingatan yang baru saja kita pikirkan. Ingatan jangka pendek
berlangsung sedikit lebih lama dari memori sensoris, selama anda menaruh
perhatian pada sesuatu, anda dapat mengingatnya dalam ingatan jangka pendek.
Dari ingatan jangka pendek ini, ada sebagian
materi yang hilang, sebagian lagi diteruskan ke dalam ingatan jangka panjang.
Jika kita mengingat kembali akan suatu informasi, informasi dari ingatan jangka
panjang tadi akan dikembalikan ke ingatan jangka pendek.
Ingatan jangka pendek terdiri dari tiga unit
terpisah; putaran fonologi (phonological loop), gambaran penglihatan-ruang
(visuo-spatial sketchpad), dan pelaksana pusat (central executive).
b. Sistem ingatan jangka panjang
Ingatan jangka panjang (long term memory)
adalah suatu proses memori atau ingatan yang bersifat permanen, artinya
informasi yang disimpan sanggup bertahan dalam waktu yang sangat panajang.
Kapasitas yang dimiliki ingatan jangka panjang ini tidak terbatas. Memori
jangka panjang adalah gudangnya informasi yng dimiliki oleh manusia. Ingatan
jangka panjang berisi informasi dalam kondisi psikologis masa lampau, yaitu
semua informasi yang telah disimpan, tetapi saat ini sedang tidak dipikirkan.
Informasi yang disimpan dalam ingatan jangka
panjang diduga dapat bertahan dalam waktu yang panjang bahkan selamanya.
Kehilangan ingatan pada ingatan jangka panjang ini hanya dimungkinkan apabila
seseorang mengalami kerusakan fungsional dari sistem ingatannya.
Proses masuknya informasi ke dalam ingatan
jangka panjang tetap melalui tahap memori sensoris. Pada tahap ini informasi
dari luar yang diterima oleh indera diubah menjadi impuls-impuls neural sesuai
dengan masing-masing fungsi indera, kemudian impuls-impuls seual yang
mengandung informasi ini diteruskan ke ingatan jangka pendek. Setelah informasi
masuk ke dalam ingatan jangka pendek, di seleksi sedemikian rupa mana yang
dianggap penting dan tidak, kemudian diteruskan ke ingatan jangka panjang.
Jadi, ingatan jangka panjang akan melakukan
penyaringan informasi berdasarkan arti dari informasi tersebut, makna, keadaan
emosi, gambaran akibat dan sebagainya, oleh karena itu penyimpanan informasi
dapat berlangsung secara permanen.
C.
Pengertian lupa
Lupa (forgetting) ialah hilangnya kemampuan
untuk menyebut atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita
pelajari. Secara sederhana, Gulo dan Reber mendefinisikan lupa sebagai
ketidakmampuan mengenal ayau mengingat sesuatu yang pernah dipelajari atau
dialami. Dengan demikian, lupa bukanlah peristiwa hilangnya item informasi dan
pengetahuan dari akal kita.
Di antara masalah yang dihadapi oleh seorang
manusia adalah lupa. Lupa merupakan hal yang merugikan seseorang dan banyak
mengganggu pengambilan sikap yang tepat dalam menghadapi berbagai persoalan
hidup. Al-Qur’an menyebut kata lupa
di berbagai ayat. Jika memilik ayat-ayat tersebut dan memahami makna-maknanya,
kita akan menemukan bahwa lupa itu dalam Al-Qur’an mengandung banyak makna.
D.
Faktor Penyebab
lupa
Berikut beberapa faktor penyebab lupa pada
seseorang:
1. Aktivitas yang terlalu padat
2. Kejenuhan
3. Umur yang sudah tua
4. Menonton film porno
5. Sering di tunda-tunda
6. Otak yang sudah capek
Adapun
orang yang sering lupa ingatan sering juga disebut AMNESIA. Pandangan islam
mengenai lupa merupakan hal yang wajar karena ada hadist yang mengatakan semua
penyakit pasti ada obatnya, kecuali penyakit lupa. Dalam psikologi, lupa
termasuk gejala sensorik (otak) karena lupa berhubungan dengan fungsi saraf
sensorik didalam otak, jika suatu otak berkata tanpa henti niscaya dia akan
mengalami kelelahan dan ini bisa menyebabkan seseorang menjadi lupa.
a. Lupa dapat terjadi karena sebab gangguan konflik antara item-item informasi
atau materi yang ada dalam system memori siswa. Dalam interference theory
(teori mengenai gangguan), gangguan ini terbagi menjadi 2 yaitu practice
interference dan retroactive interference.
b. Lupa yang di akibatkan represi.
Tanggapan-tanggapan atau isu jiwa yang di
tekan kedalam ketidak sadaran.
c. Lupa dapat terjadi karena sebab perubahan sikap dan minat siswa terhadap
proses dan situasi belajar tertentu.
d. Law of disuse, lupa dapat terjadi karena sebab materi pelajaran yang telah
dikuasai tidak pernah digunakan atau dihafalkan siswa.
e. Lupa yang terjadi karena sebab perubahan urat syaraf otak.
E.
Ayat tentang
ingatan dan lupa
Banyak ayat dalam Al-qur’an yang menyebutkan
bahwa Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW dan mewahyukan Al-Qur’an kepadanya
untuk mengingatkan manusia akan aqidah tauhid, hari kebangkitan amal, serta
mengingatkan mereka akan ajaran para Nabi dan Rosul sebelumnya yang telah
mereka lalaikan. Di antara contoh ayat tersebut adalah:
سَنُقْرِ ئُكَ فَلَا تَنْسَى
Artinya: “Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan
lupa”
Muridnya
menjawab: "Tahukah kamu tatkala kita mencari tempat berlindung di batu
tadi, maka sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak
adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu
mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali". Al-Khahfi:63
“(Al-Qur’an)
ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi
peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui bawasanya Dia adalah Tuhan
yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.” (ibrahim:
52)
“ Dan tiadalah kamu berada di detak Gunung
Tsur ketika kami menyeru (Musa), tetapi (Kami beritahukan itu kepadamu) sebagai
rahmat dari Tuhanmu, supaya kamu memberi peringatan kepada kaum (Quraisy) yang
sekali-kali belum datang kepada mereka pemberi peringatan sebelum kamu agar
mereka ingat.” (Al-Qashash: 46)
“ ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan
kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan
supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (Shad: 29)
“sesungguhnya kami mudahkan Al-Qur’an itu
dengan bahasamu supaya mereka mendapat pelajaran.” (Ad-Dukhlan: 58)
“Maka beri peringatanlah dengan Al-Qur’an
orang yang takut dengan anacaman-Ku.” (Qaf: 45)
“Dan tetaplah memberi peringatan, karena
sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.”
(Adz-Dzariyat: 55)
“Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya
kamu hanyalah orang yang memberi peringatan.” (Al-Ghasyiyah: 21)
F.
Hubungan lupa
dan syetan
Banyak ayat yang menjelaskan bahwa ketika
manusia mulai lupa, syetan mendapatkan jalan untuk mempengaruhinya. Selanjutnya
membuatnya sering melalaikan hal-hal yang penting baginya, serta sering juga
menyebabkan manusia lalai mengingat Allah SWT. Dan tidak menaati perintah-Nya.
Ketika membahas lupa yang timbul karena kelalaian sebelumnya, kami telah
menyebutkan sebuah ayat yang menyinggung ucapan murid Musa yang lupa
menceritakan tentang seekor ikan. Ia mengatakan, “Dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali
syaitan.”
Di antara contoh lain juga adalah firman Allah
swt,
“Dan apabila kamu melihat orang-orang
memperolok-olokkan ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka
membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan
larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zhalim itu
sesudah teringat (akan larangan itu).” (Al-An’am: 68)
“Syaitan telah menguasai mereka lalu
menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan.
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi.”
(Al-Mujadilah: 19)
“Dan yusuf berkata kepada orang yang
diketahuinya akan selamat di antara mereka berdua, ‘terangkanlah keadaanku
kepada tuanmu.’ Maka syaitan menjadikan dia lupa menerangkan (keadaan Yusuf)
kepada tuannya. Karena itu tetaplah dia (Yusuf) dalam penjara beberapa tahun
lamanya.” (Yusuf: 42)
Cara syaitan menggoda manusia dan membuatnya
lupa mengingat Allah, melupakan segala hal yang membawa kebaikan bagi mereka
pada umumnya adalah mempengaruhi mereka dari dorongan perasaan dan keinginan.
Sisi inilah titik lemah dalam diri manusia. Karena, secara kodrati manusia
cenderung ingin memenuhi dorongan keinginannya dan memperoleh kesenangan dan
kepuasan. Dari situlah syetan masuk kedalam diri Adam As. Dengan membangkitkan
angan-angan kosong untuk bisa hidup kekal dan kekuasaan yang abadi jika mau
makan buah khuldi. Adam as. Pun lupa
akan larangan Allah dan akhirnya beliau pun terjerumus ke dalam dosa karena
melanggarnya.
Syetan mempengaruhi manusia seluruhnya sama
dengan cara yang dilakukan kepada Adam as. Syetan membangkitkan keinginan nafsu
manusia yang bermacam-macam, sehingga manusia pun sibuk mengejar keinginan
nafsu dan lupa mengingat Allah swt.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah
syetan, maka sesungguhnya syetan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji
dan yang mungkar...” (An-Nur: 21)
“Syaitan itu memberikan janji-janji kepada
mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu
tidak menjajikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.” (An-Nisa’: 120)
G.
Terapi lupa
menurut Al-qur’an
Cara menghilangkan kebiasaan lupa yang muncul
karena hati lalai kepada Allah swt. Adalah dengan mengingat-Nya secara
terus-menerus, mengingat nikmat-nikmat-Nya, mengingat tanda-tanda kebesaran-Nya
pada hasil ciptaan-Nya, serta mengingat hari akhir dan hari pembalasan.
Al-Qur’an menyebutkan pentingnya mengingat Allah swt. Sebagai penawar jenis
lupa ini. Ini terlihat jelas dalam firman-Nya,
“Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu
lupa...” (Al-Kahfi: 24)
Al-Qur’an memuji orang-orang mu’min yang
senantiasa mengingat Allah dan menyifati mereka sebagai orang-orang yang
mempunyai akal untuk berfikir.
Mengingat Allah bisa menjdi penawar bagi penyakit
lupa dan hati yang lalai. Allah memerintahkan kita untuk selalu mengingat-Nya
siang, malam dan petang.
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah
(dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah
kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (Al-Ahzab: 41-42)
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan
shalat(mu), ingatlah Allah di waktu duduk dan di waktu berbaring...” (An-Nisa’:
103)
“Apabila telah ditunaikan shalat maka
bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah
banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (Al-Jumu’ah: 10)
Jadi, cara menyembuhkan penyakit lupa manusia
akan Allah swt. Dan kelalaiannya terhadap kehidupan akhirat adalah dengan
banyak mengingat Allah secara terus-menerus, sehingga Allah selalu hadir dalam
hati dan manusia tidak sedikitpun lalai untuk mengingat-Nya. Mengingat Allah
secara berulang-ulang akan membentuk – dalam diri manusia – suatu kebiasaan
berdzikir dan bertasbih kepada Allah. Kebiasaan tersebut akhirnya tertanam
dalam perilaku seseorang, sehingga keluar begitu saja setiap saat dalam
hidupnya dan Allah senantiasa hadir dalam hatinya. Inilah yang ingin dicapai
oleh kebanyakan ahli sufi ketika mereka selalu mengulang-ulangnya dalam oleh
jiwa.
Al-Qur’an adalah kitab aqidah, bukan kitab
ilmu pengetahuan, maka sudah sewajarnya ia begitu menaruh perhatian pada
masalah kelalaian manusia kepada Allah swt. Dan hari akhir, memperhatikan cara
menyembuhkan jenis penyakit lupa tersebut karena memiliki arti besar bagi
kebahagiaan manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Prinsip yang digunakan
dalam menyembuhkan jenis penyakit lupa tersebut adalah mengingat Allah secara
terus menerus, sehingga kebiasaan tersebut tertanam kuat dalam perilaku
manusia.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
a. Ingatan merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan untuk menerima
atau memasukkan, menyimpan dan menimbulkan kembali hal-hal yang telah lampu.
Megingat juga sangat penting dalam keagamaan. Manusia selalu mengingat Allah
swt, mengingat melimpahnya nikmat-Nya yang diberikan kepada manusia selama
hidup di dunia, mengingat hari akhir, hari penghitungan amal, dan hari saat
pahala atau siksa menanti. Mengingat semua itu adalah penting bagi seseorang
karena ia terdorong untuk bertaqwa, beramal shalih dan berakhlak mulia. Dengan
demikian, mengingat bermanfaat dalam mewujudkan kebaikan bagi manusia, baik di
dunia maupun di akhirat.di berbagai ayatnya, Al-Qur’an mendorong manusia untuk
mengingat Allah swt dan tanda-tanda kebesaran dalam ciptaan-Nya, serta mengingat
penjelasan dan petunjuk yang dibawa oleh para rosul, mengingat kabar gembira
dan kabar buruk yang diberikan kepada manusia.
b. Terdapat dua sistem ingatan yaitu ingatan jangka pendek dan ingatan jangka
panjang.
c. Lupa (forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi
kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari. Lupa merupakan hal yang
merugikan seseorang dan banyak mengganggu pengambilan sikap yang tepat dalam
menghadapi berbagai persoalan hidup. Al-Qur’an menyebut kata lupa di berbagai ayat. Jika memilik
ayat-ayat tersebut dan memahami makna-maknanya, kita akan menemukan bahwa lupa
itu dalam Al-Qur’an mengandung banyak makna.
d. beberapa faktor penyebab lupa pada seseorang: Aktivitas yang terlalu padat,
Kejenuhan, Umur yang sudah tua, Menonton film porno, Sering di tunda-tunda,
Otak yang sudah capek.
e. Ayat tentang ingatan dan lupa
f. Hubungan lupa dan syetan: Banyak ayat yang menjelaskan bahwa ketika manusia
mulai lupa, syetan mendapatkan jalan untuk mempengaruhinya. Selanjutnya
membuatnya sering melalaikan hal-hal yang penting baginya, serta sering juga
menyebabkan manusia lalai mengingat Allah SWT. Dan tidak menaati perintah-Nya.
g. Cara menghilangkan kebiasaan lupa yang muncul karena hati lalai kepada
Allah swt. Adalah dengan mengingat-Nya secara terus-menerus, mengingat
nikmat-nikmat-Nya, mengingat tanda-tanda kebesaran-Nya pada hasil ciptaan-Nya,
serta mengingat hari akhir dan hari pembalasan. Mengingat Allah bisa menjdi
penawar bagi penyakit lupa dan hati yang lalai. Allah memerintahkan kita untuk
selalu mengingat-Nya siang, malam dan petang.
B.
Saran
Demi kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun demi perbaikan makalah ini
dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Utsman Najati, Muhammad.2008.Psikologi Qur’ani.Surakarta:Aulia
Pressolo.
makalah yang baik meninjau lupa dari segi qur'ani
ReplyDeleteAssalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh
ReplyDeletePermisi kak. Saya minta izin untuk menjadi referensi untuk tugas video psikologi kognitif. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh