Blog Archive

Wednesday, April 26, 2017

PERSEPSI elok




A.       PENGERTIAN PERSEPSI
                Mengenai pengertian persepsi menurut Prof. Dr. Bimo Walgito dalam bukunya yang berjudul Pengantar Psikologi Umum, beliau mengatakan bahwa persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera. Alat indera tersebut merupakan alat penghubung antara individu dengan dunia luarnya . Stimulus yang diindera tersebut kemudian oleh individu diorganisasikan dan diinterpretasikan, sehingga individu menyadari, mengerti tentang apa yang diindera itu, dan proses ini disebut persepsi.

  PROSES TERJADINYA PERSEPSI   
       Proses terjadinya persepsi dapat dijelaskan sebagai berikut. Objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat, apa yang didengar, atau apa yang diraba. Adapun objek persepsi sangat banyak, tidak terbatas pada hal-hal tertentu saja melainkan segala sesuatu yang ada di sekitar manusia. Manusia itu sendiri pun dapat menjadi objek persepsi.
              FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI
Persepsi bersifat lebih psikologis daripada proses pengindraan saja, maka ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu:
         a.     Perhatian yang Selektif
Individu menerima banyak sekali stimulus dari lingkungannya. Tetapi individu tidak harus menanggapi semua stimulus yang diterimanya. Untuk itu individu memusatkan perhatiannya pada stimulus tertentu saja.
         b.     Ciri-ciri Rangsang
Stimulus yang bergerak akan lebih menarik perhatian dari stimulus yang diam. Demikian juga stimulus yang paling besar di antara stimulus yang kecil; yang kontras  dengan latar belakangnya dan intensitas rangsangnya yang paling kuat.
        c.     Nilai dan Kebutuhan Individu
Setiap orang mempunyai pola dan cita rasa yang berbeda dalam mengamati sesuatu. Dalam suatu penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dari golongan ekonomi rendah melihat uang koin lebih besar daripada anak-anak dari golongan ekonomi tinggi.                                                                                                          d. pengalaman dahulu
Pengalaman masa lalu sangat memengaruhi seseorang dalam mempersepsi dunianya. Komputer sudah menjadi barang yang biasa bagi kita tetapi belum tentu bagi orang yang berada di pulau yang sangat terpencil atau orang yang berada di pedalaman.
        Proses  persepsi dilalui dengan proses penerimaan stimulus pada reseptor yaitu  indera, yang tidak  langsung  berfungsi  setelah  dia  lahir,  tetapi  akan  berfungsi  sejalan  dengan  perkembangan fisiknya. Di dalam Al-Qur’an terdapat beberapa ayat yang maknanya berkaitan dengan panca indera yang dimiliki manusia, antara lain dalam QS. An-Nahl ayat 78 dan As-Sajdah ayat 9, yaitu :
وَٱللهُ أَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ أُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمْعَ وَٱلْأَبْصٰرَ وَٱلْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْڪُرُوْنَ ﴿۶۸﴾
Artinya:  “Dan  Allah  mengeluarkan  kamu  dari  perut  ibumu  dalam  Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl ayat 78)
ثُمَّ سَوَّىٰهُ وَنَفَخَ فِيْهِ مِنْ رُوحِهِۦ ۖ وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمْعَ وَٱلْأَبْصٰرَ وَٱلْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيْلاً مَّا تَشْكـــُــــــــرُونَ ﴿۹﴾
Artinya: “Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” (Qs. As-Sajadah ayat 9)
Ayat  tersebut  memberikan  gambaran  bahwa  manusia  dilahirkan  dengan  tidak  mengetahui sesuatu  apapun,  maka  Allah  melengkapi  manusia  dengan  alat  indera  untuk  manusia  sehingga manusia dapat merasa atas apa yang terjadi padanya dari pengaruh-pengaruh luar yang baru dan mengandung perasaan-perasaan yang berbeda sifatnya antara satu dengan yang lainnya. Dengan alat  indera  tersebut,  manusia  akan  mengenali  lingkungannya  dan  hidup  di  dalam lingkungan tersebut.
Kemudian,  ada  beberapa  ayat  di  bawah  ini  mewakili  tentang  panca  indera  yang  berperan dalam proses persepsi, antara lain:

           1)      Penglihatan
أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللهَ يُزْجِيْ سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهٗ ثُمَّ يَجْعَلَّهٗ رُكَامًا فَتَرَى ٱلْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلٰلِهِۦ وَيُنَزِّلُ مِنَ ٱلسَّمَۤاءِ مِنْ جِبَالٍ فِيْهَا مِنْۢ بَرَدٍ فَيُصِيْبُ بِهِۦ مَنْ يَشَۤاءُ وَيُصْرِفُهٗ عَنْ مَنْ يَشَۤاءُۖ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِۦ يَذْهَبُ بِٱلْأَبْصٰرِ ﴿۴۳﴾
Artinya: “Tidaklah  kamu  melihat  bahwa  Allah  mengarak  awan,  kemudian  mengumpulkan antara  (bagian-bagian)nya,  kemudian  menjadikannya  bertindih-tindih,  Maka  kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari  langit,  (yaitu)  dari  (gumpalan-gumpalan  awan  seperti)  gunung-gunung,  Maka ditimpakan-Nya  (butiran-butiran)  es  itu  kepada  siapa  yang  dikehendaki-Nya  dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.” (QS. An-Nuur. 43)
                                             
                                                  KESIMPULAN
Persepsi merupakan fungsi psikis yang dimulai dari proses sensasi, yaitu proses mendeteksi sejumlah rangsang sebagai bahan informasi, tetappi diteruskan dengan proses mengelompokkan, menggolong-golongkan, mengartikan, dan mengaitkan beberapa rangsangan. Kemudian diinterpretasikan sedemikian rupa menjadi sebuah arti yang subjektif individual.
Sebagaimana yang telah tertera dalam Al-Qur’an bahwa ada lima indera (panca indera) yang kesemuanya ikut berperan penting dalam proses persepsi, yaitu sebagai media penangkap rangsangan yang berasal dari luar maaupun dalam diri individu. Dengan pentingnya keberadaan persepsi, semua individu hendaknya tidak boleh salah persepsi. Sebab, kesalahan persepsi dapat diakibatkan oleh banyak faktor yang juga akan berpengaruh terhadap kepribadian diri. Pembentukan persepsi adalah pemaknaan yang diawali oleh adanya stimulus, lalu berinteraksi dengan interpretasi. Setiap interpretasi yang muncul didasarkan pada hasilseleksi dan relasi dengan berbagai pandangan dari pengalaman yang telah direalisasikan sebelumnya.




DAFTAR PUSTAKA

Alex Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Chaplin, J.P. 2006. Kamus Psikologi Lengkap. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: ANDI, 2002), hlm. 69

1 comment:

  1. mungkin bisa diberikan contoh2 persepsi yg ada dalam al qur'an.. Mohon penelasan nya...

    ReplyDelete