Blog Archive

Wednesday, April 26, 2017

Berfikir’



Nama: Salma Nur Saida
Semester II / Tafsir Psikologi
Tentang ‘Berfikir’
A.    Pengertian Berfikir
        Definisi yang paling umum dari berfikir adalah berkembangnya ide dan konsep di dalam diri seseorang. Perkembangan ide dan konsep ini berlangsung melalui proses penjalinan hubungan antara bagian-bagian informasi yang tersimpan di dalam diri seseorang yang berupa pengertian-pengertian. Berpikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Walaupun tidak bisa dipisahkan dari aktivitas kerja otak, pikiran manusia lebih dari sekedar kerja organ tubuh yang disebut otak. Kegiatan berpikir juga melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga melibatkan perasaan dan kehendak manusia. Memikirkan sesuatu berarti mengarahkan diri pada obyek tertentu, menyadari secara aktif dan menghadirkannya dalam pikiran kemudian mempunyai wawasan tentang obyek tersebut.
        Berpikir juga berarti berjerih-payah secara mental untuk memahami sesuatu yang dialami atau mencari jalan keluar dari persoalan yang sedang dihadapi. Dalam berpikir juga termuat kegiatan meragukan dan memastikan, merancang, menghitung, mengukur, mengevaluasi, membandingkan, menggolongkan, memilah-milah atau membedakan, menghubungkan, menafsirkan, melihat kemungkinan-kemungkinan yang ada, membuat analisis dan sintesis menalar atau menarik kesimpulan dari premis-premis yang ada, menimbang, dan memutuskan.

B.        Macam-macam berfikir
Berpikir banyak sekali macamnya. Banyak para ahli yang mengutarakan pendapat mereka. Berikut ini akan dijelaskan macam-macam berpikir, yaitu :
1.      Berpikir alamiah adalah pola penalaran yang berdasarkan kebiasaan sehari-hari dari pengaruh alam sekelilingnya, misal; penalaran tentang panasnya api yang dapat membakar jika dikenakan kayu pasti kayu tersebut akan terbakar.
2.      Berpikir ilmiah adalah pola penalaran berdasarkan sarana tertentu secara teratur dan cermat, misal; dua hal yang bertentangan penuh tidak dapat sebagai sifat hal tertentu pada saat yang sama dala satu kesatuan.
3.      Berpikir autistik: contoh berpikir autistik antara lain adalah mengkhayal, fantasi atau wishful thinking. Dengan berpikir autistik seseorang melarikan diri dari kenyataan, dan melihat hidup sebagai gambar-gambar fantastis.
4.      Berpikir realistik: berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata, biasanya disebut dengan nalar (reasoning).

C.       Proses Berfikir
Proses atau jalannya berpikir ada empat langkah, yaitu
a.       Pembentukan Pengertian
Pengertian, atau lebih tepatnya disebut pengertian logis di bentuk melalui  menganalisis ciri-ciri dari sejumlah obyek yang sejenis. misalnya, manusia Indonesia, ciri - cirinya: makhluk hidup, berbudi, berkulit sawo matang, berambut hitam, dan untuk manusia Eropa, ciri-cirinya: mahluk hidup, berbudi, berkulit putih, berambut pirang atau putih, bermata biru terbuka.
b.      Pembentukan Pendapat, yaitu menggabungkan atau memisah beberapa pengertian menjadi suatu tanda yang khas dari masalah itu.
c.       Pembentukan Keputusan, yaitu menggabung-gabungkan pendapat tersebut. Keputusan adalah hasil perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru berdasarkan pendapat-pendapat yang telah ada.
d.      Pembentukan Kesimpulan, yaitu menarik keputusan dari keputusan-keputusan yang lain.

D.       Keterkaitan dengan ayat Al-Qur’an
              Al-Qur’an telah menyeru kepada seluruh manusia untuk berfikir dalam :
                                    Image result for QS SABA' 46
Artinya : “ Aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah SWT (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri, kemudian kamu pikirkan (tentang Muhammad).” (Q.S Saba’ : 46)
      Didalam ayat ini, Allah SWT juga menyuruh manusia berfikir tentang kosmologi, bentuknya, penciptaannya, dan pengaturan peredarannya. Allah juga menyuruh manusia mempelajari sunatullah dalam segala bentuk ilmu pengetahuan. ..



Allah SWT berfirman,
                                      Image result for QS AL ANKABUT 20
“ katakanlah, berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah SWT menciptakan ( manusia ) dari permulaannya” (Q.S al-‘Ankabut : 20)
Allah berfirman,
                         Image result for QS AL ARAF 185
dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT” (QS. Al-‘Araf:185). Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang mengajak kita manusia untuk memikirkan apa yang ada dalam alam semesta ini.
              Ayat-ayat tersebut merupakan sebuah seruan yang jelas untuk melihat, menganalisis, dan mengkaji secara ilmiah tentang semua makhluk dan tentang semua fenomena kosmologi Al-Quran tidak hanya menyuruh manusia uantuk berfikir dan mengkaji secara ilmiah tentang fenomena alama, tetapi juga untuk berfikir tentang rahasia pembentukan dirinya secara biologis dan kejiwaan. Dengan demikian, Al-Quran mengajak kita manusia untuk sering mengkaji ilmu biologi, psikologi, kedokteran dan kejiwaan. Dengan berfikir, manusia mengetahui betapa kuasanya Allah SWT  menciptakan alam sememsta dengan kekuatan yang Maha Dasyat dan dirinya sebagai manusia sangat kecil dan berarti apa apa di hadapan Allah Yang Maha Kuasa.
Allah berfirman.
                                                   Image result for QS AR RAD 19
“ hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran” (QS. Ar-Ra’d :19)
REFERENSI :
Walgito, Bimo. 2005. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.
Sobur, Alex . 2003 . Psikologi Umum . Bandung : Pustaka Setia

No comments:

Post a Comment