Blog Archive

Thursday, March 23, 2017

SABAR Nama :Amila Maulida NIM : 933801515


Nama
:Amila Maulida


NIM
: 933801515
Mata Kuliah
: HADIS 4
HADIS TENTANG SABAR

A.       Hadis
وعن أبي يحيى صهيب بن سنان رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم "عجبا لأمر المؤمن إن أمره كله له خير، وليس ذلك لأحد إلا للمؤمن : إن أصابته سراء شكر فكان خيرًا له، وإن أصابته ضراء صبر فكان خيرًا له))" رواه مسلم((.
B.       Terjemah
Artinya: Abu Yahya (Shuhaib) bin Sinan Arrumy r.a., berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sangat mengagumkan keadaan seorang mu'min, sebab segala keadaannya untuk ia sangat baik, dan tidak mungkin terjadi demikian kecuali bagi seorang mu’min: Jika mendapat ni’mat ia bersyukur, maka syukur itu lebih baik baginya, dan bila menderita kesusahan sabar, maka kesabaran itu baik baginya." (Riwayat Muslim)
C.       Kata Kunci
عجبا
= Sangat mengagumkan
لأمر
= keadaan
سراء
= ni’mat
ضراء
= kesusahan
D.       Syarah Hadis
Hadis tersebut menunjukkan bahwa seorang mu’min dalam keadaan apapun ia selalu bertempat di tempat yang baik.
Apabila seorang mu’min mendapatkan ni’mat ia mensyukurinya, mensyukuri suatu ni’mat berarti memupuk ni’mat dan menimbulkan pahala yang lebih besar dari keni’matan dunia yang telah diterima. Demikian pula jika menderita bala’ kesusahan, lalu bersabar,  maka pahala kesabaran merubah suasana bala’ menjadi keni’matan sebab pahala yang tersedia baginya, jauh lebih besar daripada penderitaannya.[1]
Di dalam buku karangan Amin Sumawijaya disebutkan beberapa definisi dari sabar yaitu Pertama keteguhan hati mengingat Allah untuk mengendalikan hawa nafsu dan pikiran saat menunggu proses maupun menunggu hasil. Kedua, tetap semangat dan bergairah menjalani proses kehidupan. Ketiga, menerima apa adanya kondisi kita.[2]
Kesabaran membawa kepada kebaikan dan kebahagiaan Allah berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ ﴿١٥٣
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” Al-Baqarah[2]:153
Orang-orang beriman menjadikan sholat dan kesabaran sebagai penolong untuk menghadapi cobaan.[3] Seseorang yang sabar ia akan menyertakan Allah dalam setiap langkahnya, dengan itu Allah juga akan berjalan bersama dan membantu kita dalam menyelesaikan setiap masalah yang datang.
Sebuah cobaan akan terus mendatangi kita, Allah berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ ﴿١٥٥
Artinya:“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” Al-Baqarah[2]:155
Kabar gembira yang ditujukan untuk seseorang yang sabar, mereka mendapatkan banyak keberkatan dan rahmat dari Allah[4]. Bahkan mereka mendapat nikmat yang lebih baik dari nikmat yang telah hilang darinya.
Ada sebuah buku karya Jonathan Haidt berjudul The Happiness Hypothesis yang berisi kumpulan hasil-hasil penelitian. Jika para psikolog meneliti akibat-akibat buruk dari stres, dalam buku itu justru dipaparkan keuntungan-keuntungannya. Disebutkan bahwa stres ternyata bisa meningkatkan kualitas kebahagiaan. Jika kita, misalnya, meraih gelar Sarjana dengan melewati proses yang membuat stres maka gelar itu akan kita terima dengan sangat lega dan bahagia. Atau, Anda pasti akan bahagia luar biasa begitu mendapatkan pasangan hidup yang sekian lama Anda coba dapatkan dengan susah payah dan stres. [5]
Sabar ada bermacam-macam yaitu:[6]
1.      Sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT.
2.      Sabar dalam menjauhi perbuatan dosa dan maksiat kepada Allah Ta’ala.
3.      Sabar terhadap takdir Allah SWT yang menyakitkan.
Sabar dalam melaksanakan ketaatan dan sabar dari hal-hal yang diharamkan lebih baik daripada sabar terhadap takdir yang menyakitkan. Ini ditegaskan oleh generasi Salaf, di antara mereka adalah Sa’id bin Jubair, Maimun bin Mihran, dan selain keduanya.
Jenis sabar yang paling baik adalah puasa. Karena mengumpulkan ketiga macam sabar. Puasa ada sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah dan sabar dari menjauhi maksiat kepada Allah, karena seorang hamba meninggalkan seluruh syahwatnya karena Allah Ta’ala dan bisa jadi hawa nafsunya mengajak kepada syahwat-syahwatnya.
Jalaluddin Rahmat mengatakan bahwa bersabar terhadap musibah, meskipun berat, itu hal biasa dan tak istimewa, sebagaimana bersyukur terhadap karunia. Yang istimewa adalah jika bersyukur terhadap musibah. Bersyukur saat ditimpa musibah itu, seperti dalam doa Imam Ali Zainal Abidin saat ia sakit, Ya Allah, aku tidak tahu, apakah aku harus bersyukur atau bersabar dalam kondisi sakitku ini. Sebab berkat sakitku ini, aku terhindar dari berbagai kenistaan, aku lebih punya banyak waktu untuk berdzikir dan berkumpul bersama keluarga.[7]
Dari cerita Imam Ali Zainal Abidin sebenarnya ia juga mengalami kesusahan yaitu sakit, namun karena ia mengubah sudut pandangnya bahwa karena sakit yang dideritanya ia bisa menjadi lebih dekat dengan Allah. Oleh karena itu, kita jangan hanya melihat sebuah kekurangan atau kesulitannya. Bersabarlah dan ambil hikmah dari setiap cobaan dan musibah yang didatangkan Allah untuk kita.


[1] Tarjamah Riadhus Shalihin, Terj. Salim Bahrusj (Bandung: PT Al Ma’arif, 1986), 52.
[2] Amin Sumawijaya, Biarkan Al-Qur’an Menjawab (Jakarta: Zaman, 2013), 291.
[3] M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah (Tanggerang: Lentera Hati, 2005), 363.
[4] Ibid., 367.
[5] Jalaluddin Rakhmat, Tafsir Kebahagiaan (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2011), 39.
[6] Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Syarah Arba’in An Nawawi (Jakarta: Penebar Sunnah, 2011), 445.
[7] Rakhmat, Tafsir Kebahagiaan, 55.

No comments:

Post a Comment