MAKALAH
SYAFAAT
Di Susun Guna Memenuhi Tugas Mata KuliahHadist IV
Dosen pengampu:
M.Th.IQoidatulMarhumah
Di
Susun Oleh :
SarawutPantawi(933200614)
PRODI ILMU HADIST
JURUSAN USHULUDDIN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
JURUSAN USHULUDDIN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
2016
A. Latar Belakang
Syafaat sangat diyakini oleh kaum muslim khususnya ulama ahlus
Sunnah wal Jamaah akan Urgensinya di hari kiamat besok. Karena hanya dengan
syafaat orang yang mempunyai dosa besar dan seharusnya ditempatkan di neraka
bisa berkurang masanya dengan pertolongan nabi Muhammad,dikarenakan saat dia
hidup pernah membaca sholawat atas Nabi. Namun Terlepas dari itu syafaat
rasul tidak akan berguna bilamana tidak mendapatkan ridha dari Allah.
Sebagaimana firmanya yang berbunyi:
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آَمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا
لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ
أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيم
‘‘ Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman
memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang
musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya
orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam’’. ( Q.S.9:113)
Sangat banyak yang perlu kita ketahui tentang syafaat,tidak hanyaa
sekedar mengetaui apa itu syafaat tetapi juga hal-hal penting lainnya. Disini
penulis akan mencoba mengulas syafaat, mulai dari apa itu syafaat, siapakah
pemilik dan pemberi syafaat, syafaat Rasul, persyaratan apa saja untuk
mendapatkan syafaat, macam-macam syafaat dll. Pembahasan ini tentunya akan
dibingkai dengan beberapa hadits karena tujuan dari pembahasan ini adalah
menyingkap hadits-hadits yang berkaitan dengan syafaat, tetapi mengingat
pedoman pertama umat islam adalah Al-Quran maka disini juga akan
disebutkan beberapa ayat-ayat yang berkaitan dengan syafaat.
A. Rumusan Masalah
1) BagaimanaHadisttentangSyafaat
?
2) Apapengertiansyafaat
3) Apasajamacam-macamsyafaat?
4) Bagaimanasyafaatmenurutpendapatbeberapagolongan?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1.
HadisttentangSyafaat
حدثنامحمدبنمقاتل: أخبرناعبدالله: أخبرناأبوحيانالتيمي،عنأبيزرعةبنعمروبنجرير،عنأبيهريرةرضياللهعنهقال:
أتيرسولاللهصلىاللهعليهوسلمبلحم،فرفعإليهالذراع،وكانتتعجبه،فنهسمنهانهسةثمقال:
(أناسيدالناسيومالقيامة،وهلتدرونممذلك؟يجمعاللهالناسالأولينوالآخرينفيصعيدواحد،يسمعهمالداعيوينفذهمالبصر،وتدنوالشمس،فيبلغالناسمنالغموالكربمالايطيقونولايحتملون،فيقولالناس:
ألاترونماقدبلغكم،ألاتنظرونمنيشفعلكمإلىربكم؟فيقولبعضالناسلبعض: عليكمبآدم،فيأتونآدمعليهالسلامفيقولونله:
أنتأبوالبشر،خلقكاللهبيده،ونفخفيكمنروحه،وأمرالملائكةفسجدوالك،اشفعلناإلىربك،ألاترىإلىمانحنفيه،ألاترىإلىماقدبلغنا؟فيقولآدم:
إنربيقدغضباليومغضبالميغضبقبلهمثله،ولنيغضببعدهمثله،وإنهنهانيعنالشجرةفعصيته،نفسينفسينفسي،اذهبواإلىغيري،اذهبواإلىنوحفيأتوننوحافيقولون:
يانوح،إنكأنتأولالرسلإلىأهلالأرض،وقدسماكاللهعبداشكورا،اشفعلناإلىربك،ألاترىإلىمانحنفيه؟فيقول:
إنربيعزوجلقدغضباليومغضبالميغضبقبلهمثله،ولنيغضببعدهمثله،وإنهقدكانتليدعوةدعوتهاعلىقومي،نفسينفسينفسي،اذهبواإلىغيري،اذهبواإلىإبراهيمفيأتونإبراهيمفيقولون:
ياإبراهيم،أنتنبياللهوخليلهمنأهلالأرض،اشفعلناإلىربك،ألاترىإلىمانحنفيه؟فيقوللهم: إنربيقدغضباليومغضبالميغضبقبلهمثله،ولنيغضببعدهمثله،وإنيقدكنتكذبتثلاثكذبات
– فذكرهنأبوحيانفيالحديث – نفسينفسينفسي،اذهبواإلىغيري،اذهبواإلىموسىفيأتونموسىفيقولون:
ياموسى،أنترسولالله،فضلكاللهبرسالتهوبكلامهعلىالناس،اشفعلناإلىربك،ألاترىإلىمانحنفيه؟فيقول:
إنربيقدغضباليومغضبالميغضبقبلهمثله،ولنيغضببعدهمثله،وإنيقدقتلتنفسالمأومربقتلها،نفسينفسينفسي،اذهبواإلىغيري،اذهبواإلىعيسىفيأتونعيسىفيقولون:
ياعيسى،أنترسولالله،وكلمتهألقاهاإلىمريموروحمنه،وكلمتالناسفيالمهدصبيا،اشفعلنا،ألاترىإلىمانحنفيه؟فيقولعيسى:
إنربيقدغضباليومغضبالميغضبقبلهمثلهقط،ولنيغضببعدهمثله – ولميذكرذنبا – نفسينفسينفسي،اذهبواإلىغيري،اذهبواإلىمحمدصلىاللهعليهوسلمفيأتونمحمداصلىاللهعليهوسلمفيقولون:
يامحمدأنترسولالله،وخاتمالأنبياء،وقدغفراللهلكماتقدممنذنبكوماتأخر،اشفعلناإلىربك،ألاترىإلىمانحنفيه؟فأنطلقفآتيتحتالعرش،فأقعساجدالربيعزوجل،ثميفتحاللهعليمنمحامدهوحسنالثناءعليهشيئالميفتحهعلىأحدقبلي،ثميقال:
يامحمدارفعرأسك،سلتعطه،واشفعتشفع،فأرفعرأسيفأقول: أمتييارب،أمتييارب،فيقال: يامحمدأدخلمنأمتكمنلاحسابعليهممنالبابالأيمنمنأبوابالجنة،وهمشركاءالناسفيماسوى ذلك من الأبواب، ثم قال: والذي نفسي بيده، إن ما
بين المصراعين من مصاريع الجنة كما بين مكة وحمير، أو: كما بين مكة وبصرى)]
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa
Rasulullah, telah dibawakan daging. Beliau lalu membentangkan tangannya. Beliau
menyukai daging tersebut, kemudian Beliau menggigitnya. Beliau bersabda, “Aku
adalah pemimpin manusia pada hari kiamat, apakah kamu mengetahui mengapa
demikian? Allah akan mengumpulkan orang-orang yang terdahulu dan orang-orang
yang kemudian dalam suatu lapangan. Lalu ada seseorang yang menyeru kepada
mereka, dan penglihatannya dapat menembus mereka. Matahari dekat kepada mereka.
Maka, manusia sampai kepada suatu kebingungan dan kesusahan yang mereka tiada
mampu (mengatasinya) dan tidak kuat menaggungnya.
Manusia berkata kepada sebagian lainnya,
‘Apakah kamu tidak melihat apa-apa yang ada pada kamu? Apakah kamu tidak
melihat apa-apa yang telah sampai kepada kamu? Apakah kamu tidak melihat
siapakah orang yang dapat mensyafaati (membela) kamu kepada Tuhanmu?’
Lalu sebagian manusia berkata kepada sebagian
yang lainnya, ‘Datanglah kamu kepada Adam.’ Lalu mereka berkata kepadanya,
‘Engkau adalah Bapaknya manusia, Allah telah menjadikanmu dengan tangan-Nya.
Dia meniupkan roh-Nya dan Dia menyuruh para malaikat agar sujud, dan mereka
bersujud kepadamu. Syafaatilah kami kepada Tuhanmu! Apakah kamu tidak melihat
apa-apa yang ada pada kami? Apakah kamu tidak melihat apa-apa yang telah sampai
kepada kami?’
Maka Adam berkata, ‘Sesungguhnya Tuhan-ku telah
membenciku pada hari ini dengan kebencian yang belum pernah dia berikan.
Sesungguhnya Dia telah melarangku memakan buah suatu pohon (larangan), namun
aku melanggarnya. Bagaimana aku dapat memberikan syafaat kepadamu? Pergilah
kamu kepada Nuh a.s.’
Lalu mereka datang kepada Nuh dan berkata
kepadanya, ‘Wahai Nuh, engkau adalah rasul yang awal di muka bumi dan Allah
telah menyebutmu seorang hamba yang sangat bersyukur. Syafaatilah kami kepada
Tuhan Kami, apakah kamu tidak melihat apa-apa yang ada pada kami? Apakah kamu
tidak melihat apa-apa yang telah sampai kepada kami?’
Maka Nuh berkata kepada mereka, ‘Sesungguhnya
Tuhan-ku telah membenciku pada hari ini dengan kebencian yang belum pernah dia
berikan. Sesungguhnya aku telah mendoakan celaka atas kaumku. Bagaimana aku
dapat memberikan syafaat kepadamu? Pergilah kamu kepada Ibrahim a.s.’
Lalu mereka datang kepada Ibrahim dan berkata,
‘Wahai Ibrahim, engkau adalah nabi Allah dan kekasih-Nya dari penduduk bumi.
Syafaatilah kami kepada Tuhanmu, apakah kamu tidak melihat apa-apa yang ada
pada kami? Apakah kamu tidak melihat apa-apa yang telah sampai kepada kami?’
Maka Ibrahim berkata kepada mereka,
‘Sesungguhnya Tuhanku telah membenciku pada hari ini dengan kebencian yang
belum pernah Dia berikan. –Nabi Ibrahim menyebutkan dusta-dustanya—,
bagaimanakah aku dapat memberikan syafaat kepadamu? Pergilah kamu kepada
selainku, pergilah kamu kepada Musa a.s.’
Lalu mereka pergi kepada Musa dan berkata,
‘Wahai Musa, engkau adalah utusan Allah, Allah telah menganugerahkan kepadamu
dengan risalah-Nya dan firman-Nya atas manusia. Syafaatilah kami kepada
Tuhanmu, apakah kamu tidak melihat apa-apa yang ada pada kami? Apakah kamu
tidak melihat apa-apa yang telah sampai kepada kami?’
Maka Musa berkata kepada mereka, ‘Sesungguhnya
Tuhanku telah membenciku pada hari ini dengan kebencian yang belum pernah Dia
berikan sebelumnya. Sesungguhnya aku telah membunuh seorang (manusia), padahal
aku tidak diperintahkan untuk membunuhnya. Bagaimana aku dapat memberikan
syafaat kepadamu? Pergilah kepada Isa a.s.’
Lalu mereka datang kepada Isa a.s. dan berkata,
‘Wahai Isa, sesungguhnya engkau adalah utusan Allah dan kalimat yang Dia
letakkan kepada Maryam, dan kamu berbicara dengan manusia pada waktu dalam
buaian. Syafaatilah kami kepada Tuhanmu, apakah kamu tidak melihat apa-apa yang
ada pada kami? Apakah kamu tidak melihat apa-apa yang telah sampai kepada
kami?’
Maka Isa berkata kepada mereka, ‘Sesungguhnya
Tuhanku telah membenciku pada hari ini dengan kebencian yang belum pernah Dia berikan
sebelumnya. –Namun dia tidak menyebutkan dosanya—. Bagaimana aku dapat
memberikan syafaat kepadamu? Pergilah kamu kepada Muhammad saw.’
Maka mereka datang kepada Nabi Muhammad saw.
dan berkata, ‘Wahai Muhammad engkau adalah utusan Allah dan penutup para nabi.
Sesungguhnya Allah telah mengampuni bagi Tuan (dosa) yang terdahulu dan yang
kemudian. Syafaatilah kami kepada Tuhanmu. Apakah Tuan tidak melihat apa-apa
yang ada pada kami?’
Maka Nabi Muhammad pergi, lalu datang di bawah
arasy. Beliau bersujud kepada Tuhannya. Kemudian Allah membukakan dan
memberitahukan kepada Beliau, yaitu pujian-pujian kepada-Nya dan (ucapan) tanda
terima kasih yang baik kepada-Nya. Dia tidak membukakannya bagi seorang pun
selain Beliau.
Kemudian Allah berfirman, ‘Wahai Muhammad,
angkatlah kepalamu dan mohonkanlah (kepada-Ku), niscaya kamu akan Kuberi, dan
mohonlah syafaat (kepada-Ku), niscaya kamu (diizinkan) memberi syafaat.’
Maka Nabi Muhammad mengangkat kepalanya, lalu
berkata, ‘Ya Tuhanku, selamatkanlah umatku. Selamatkanlah umatku.’ Lalu
dikatakan kepada Beliau saw., ‘Aku akan memasukkan sebagian dari umatmu ke
surga, yaitu orang-orang yang tiada hisaban atasnya melalui Baabul Aiman, yaitu
salah satu pintu surga. Mereka adalah sekutu-sekutu manusia lainnya mengenai
pintu-pintu selain Baabul Aiman.’
Demi Zat yang jiwa Muhammad berada dalam
kekuasaan-Nya, sesungguhnya antara dua daun pintu dari pintu-pintu surga
seperti jarak antara Mekah dan Hajr, dan seperti jarak antara Mekah dan
Bashrah.”—Dalam hadits Bukhari, “… seperti jarak antara Mekah dan Hamilir.”[1]
2.
PengertianSyafaat
Artisyafaatialahbantuanataupertolongan.Sementara,
secarasosiologis, syafaatdiartikandengansebuahpertolongan yang
diberikanseseorangkepada orang lain yang mengharapkanpertolongannya;
usahadalammemberikansuatumanfaatbagi orang lain ataumengelakkansuatumudarat
(bahaya) kepada orang lain. Akan tetapijikasyafaatitudinisbatkankepada Allah
maka kata itubermaknasebuahpengampunan yang diberikanoleh-Nya.
Hal inisesuaidenganayat yang artinya:
’Barangsiapa yang memberikansyafaat yang baik, niscayaiaakanmemperolehbagian
(pahala) daripadanya. Dan barangsiapamemberisyafaat yang buruk,
niscayaiaakanmemikulbeban (dosa) daripadanya. Allah MahaKuasaatassesuatu (QS
4:85).Begitu pula dalamhaditsNabi yang diriwayatkan Abu Musya al-Asy’ari,
dikatakan, ketikaNabi Saw kedatanganseorang yang punyahajat (kepentingan),
beliauberkatapadasahabat:”Berilahsyafaat (pertolongan)
supayakamumendapatpahaladan Allah Swt. akanmemutuskanmelaluilisanNabi-Nyaapa
yang diakehendaki.[2]
3. Macam-MacamSyafaat
MenurutIbnuQayyimsyafaatituada 6 macamyaitu:
Syafaat Kubra,
yaitupararasulululazmimenyatakantidakmemilikinya, hinggaketikasampaipadanabi
saw beliauberkata: “ Akulah yang dikhususkanuntuknya.”
Yaituketikaparamakhlukdatangkepadaparanabiuntukmemohonsyafaatbagimerekakepadarabbmereka.Sehingga
Allah swtmeredakanapa yang merekaalamisaatitu. Syafaatinidikhududkanbagibeliau,
tidakadaseorangpun yang menyertaibeliau.
Syafatuntukahlisurga agar
memasukisurga.Berkenaandenganinitelahditerangkanoleh Abu
Hurairahdalamhadispanjangnya, yaituhadis yang muttafaq `alaih.
Syafaatbagiumatnya yang
melakukandosadanterancammasukneraka.Beliaumemintakansyafaatbagimereka agar
tidakmasukneraka.
Syafaatuntuk orang yang
bebuatmaksiatdarigolonganahlitauhid yang masuknerakakarenadosa-dosanya.Hadis-hadistentanginicukupbanyak,
dantelahdisepakatiolehparasahabatdanahlisunnah. Merekamenganggapbid`ahpada
orang yang mengingkariadanyasyafaatini.
Syafaatbagisuatukaumdariahlisurgauntukmenambahpahalamerekadanmeninggikanderajatmereka.Mengenaiinitidakadaseorang pun yang membantahnya.
Semuanyadikhususkanbagi yang ikhlas, yaituorangorang yang
tidakpernahmenjadikanselain Allah swtsebagaipenolongataupunpemberisyafaat.
Sebagaimanafirman Allah swt:
Apakahmerekatidakmemperhatikanberapabanyakgenerasi
yang Telah kami binasakansebelummereka, padahal (generasiitu) Telah kami
teguhkankedudukanmereka di mukabumi, yaituketeguhan yang belumpernah kami
berikankepadamu, dan kami curahkanhujan yang lebatatasmerekadan kami
jadikansungai-sungaimengalir di bawahmereka, Kemudian kami
binasakanmerekaKarenadosamerekasendiri, dan kami ciptakansesudahmerekagenerasi
yang lain. (QS. Al-An`am:6)
Syafaatuntuksebagiankeluarganya
yang kafir yang termasukahlinerakasehinggadiringankanadzabnya,
daninikhususuntukAbiThalib.
Syafaat yang
ditetapkaniniadalahuntukahliikhlasdantauhid (orang-orang yang mentauhidkan
Allah swtdenganmemurnikanibadahkepadaNya) denganseizin Allah swt,
bukanuntukmereka yang berbuatsyirikkepadaNya.[3]
3. Syafaatmenurutbeberapagolongan
Secara garis besar, semua umat islam meyakini
adanya syafaat yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hambanya di akhirat
nanti. Syafaat dapat berupa pelipatgandakan pahala atau balasan manusia atas
apa yang telah diperbuat di dunia. Syafaat juga diartikan sebagai keringanan
atau dihapuskannya dosa bagi orang-orang yang telah melakukan kesalahan di
dunia juga syafaat berarti keluarnya orang-orang yang berdosa besar dari neraka
suatu saat kelak.
Suatu
paham mengartikan bahwa syafaat itu diberikan kepada orang-orang yang telah
melakukan dosa besar. Dosa besar yang semestinya menerima azab, akan tetapi
mereka terbebas dari azab-Nya, juga diberikan kepada orang-orang yang
diridhai-Nya. Itulah menurut faham Asy’ariyah.
Kaum
Mu’tazilah berpendapat bahwa syafaat Nabi hanya untuk menambah derajat dan
pahala bagi orang-orang mukmin, sedangkan al-Zamakhsyari mengemukakan bahwa
syafaat itu tidak bisa diberikan kepada para pelaku maksiat dengan alasan bahwa
tidak ada orang yang bisa menanggung hak orang lain, baik dengan melakukan apa
yang semestinya dijalankan orang lain ataupun membebaskan orang lain dari
kewajibannya. Maka dari itu syafaat hanya berlaku dalam pengertian menambah
anugerah yang telah diberikan Allah.
Menurut Ahlussunnah syafaat diberikan kepada orang-orang yang diridhoi
oleh Allah. Diridhoi disini dimaksudkan bahwa seluruh orang, baik yang
melakukan dosa besar maupun kecil, jika ia diridhoi oleh Allah mendapatkan
syafaat Nabi Muhammad, maka ia akan mendapatkannya[4]
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan
Kita sebagaiUmatNabi Muhammad
dituntununtukselalumengikutiajaran-ajaranBeliau.MencintaiNabi Muhammad
tidakhanyadenganmengikutiajarannyasaja,
tetapijugadengancarabershalawatatasBeliau. BetapacintanyaRasulkepadaumatnya,
ituditandaidenganadanyapemberiansyafaatRasulkepadaumatnyabesok di harikiamat.
SyafaatNabiuntukumatnyaterdiridarisyafaatdidunia,
syafaatNabi di padangmahsyar yang dinamakansyafaat al-Qubra,
dansyafaatNabisetelahmasaperitungan yang dinamakandengansyafaat al-Udma.
Kita
semuapercayabahwaamalshaleh yang kitalakukanjauhlebihsedikitdariamalsalah yang
seringkitaperbuat.Olehkarenaitu, karenakasih-Nyakepadakita, Allah
memberikanwewenangkepadarasuluntukmemberisyafaat.AlangkahbahagianyakitajikalaumendapatkansyafaatRasulbesok
di hariakhir.
DAFTAR PUSTAKA
KhalilManna al-Qathan. Studi Ilmu
Al-Qur’an, terj. Muzakkir As. (Bogor: Pustaka Lentera Antar Nusa, 2001).
Shohih Muslim juz I(Beirut. Dar al-Fikr.tt)
Ibrahim bin Muhamad al-Baijuri,
Tuhfah al-Murid, al-Hidayah Surabaya.
Terj. Fathul Majid penjelasan dari
kitab tauhid, (Jakarta: Pustaka Azam, 2002),
Al-Zamakhsyari, al-Kasyaf, Jilid I,
(ttp: Intisyarat Aftab Tamran, tth)
[1]
Shohih Muslim juz I(Beirut. Dar al-Fikr.tt)
hlm 127-29
[2]Syeh
Islam Ibrahim bin Muhamad al-Baijuri, Tuhfah al-Murid, al-Hidayah Surabaya,
hlm.116
[3]Terj.
Fathul Majid penjelasan dari kitab tauhid, (Jakarta: Pustaka Azam, 2002), hlm
396
[4]Al-Zamakhsyari,
al-Kasyaf, Jilid I, (ttp: Intisyarat Aftab Tamran, tth). Hlm. 214-215, 291
No comments:
Post a Comment