Blog Archive

Tuesday, October 25, 2016

PSI 1D ILMU AL-MAKKI WAL-MADANI



ILMU AL-MAKKI WAL-MADANI

Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Studi Al-Qur’an

Dosen Pembimbing : Qoidatul Marhumah, M.Th.I

                                                   Ichsan Jaya
                                                   Ragil Surya Hasena
                                                   Naila Zakiyah
                                                   Rizki Amalia Rahmawati
                                                   Almira Zata Syarafina
                                                   Fina Nur Azizah
                                                   Khurriya Alfisana

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
Jl. Sunan Ampel No. 7 Ngronggo Kediri
JURUSAN USHULUDDIN
PRODI PSIKOLOGI ISLAM
Oktober 2016

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Seperti yang diketahui al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. secara berangsur-angsur dengan tujuan agar mudah dihafal, dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan proses waktu yang cukup panjang yakni sekitar 23 tahun. Tepatnya menurut para ulama diantaranya Syaikh Muhammad al-Khudhari Bek, turunnya al-Quran memakan waktu 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari. Dimulai tanggal 17 Ramadhan tahun ke-41 dari kenabian Muhammad Saw. dan berakhir pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 Hijrah (bertepatan dengan tahun 610-632 M).[1]
Ketika membicarakan sejarah turun Al-Qur’an dalam bab ketiga, di sana diterangkan bahwa Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. di dua tempat atau dua masa yang berbeda, yaitu: pertama, ketika Nabi bertempat tinggal di Makkah dalam arti sebelum hijrah ke Madinah dan kedua, ketika Nabi bermukim di Madinah sesudah hijrah. Surat/ayat Al-Qur’an yang diturunkan di Makkah sebelum Nabi hijrah dinamai surat/ayat Makki, sedangkan surat/ayat Al-Quran yang diturunkan di Madinah sesudah Nabi hijrah dinamakan surat/ayat Madani.[2]
Surat makki adalah ayat–ayat yang di turunkan di Makkah selama 12 tahun 5 bulan 13 hari, terhitung sejak tanggal 17 Ramadhan tahun ke-14 dari kelahiran Nabi ( 6 Agustus 610 M ) sampai tanggal 1 Rabi’ul Awwal tahun ke-54 dari kelahiran Nabi. Sedangkan surat Madani adalah ayat-ayat yang di turunkan sesudah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, terhitung sejak Nabi hijrah ke Madinah sampai tanggal 9 Dzulhijjah tahun 63 dari kelahiran Nabi.
Para ulama dan ahli tafsir terdahulu memberikan perhatian yang besar terhadap penyelidikan surat-surat  al-Quran. Mereka meneliti al-Quran ayat demi ayat dan surat demi surat untuk disusun sesuai dengan nuzulnya, dengan memperhatikan waktu, tempat dan pola kalimat. Bahkan lebih dari itu, mereka mengumpulkannya sesuai dengan waktu, tempat dan pola kalimat. Cara demikian merupakan ketentuan cermat yang memberikan kepada peneliti obyektif, gambaran mengenai penyelidikan ilmiah tentang ilmu Makki dan Madani.[3]
Para ulama’ sangat memerhatikan Qur’an dengan cermat. Mereka menerbitkan surah-surah sesuai dengan tempat turunnya. Mereka mengatakan misalnya: “Surah ini diturunkan setelah surah itu”. Dan bahkan lebih cermat lagi sehinnga mereka membedakan antara yang diturunkan di malam hari dan yang di tururnkan di siang hari, antara yang diturunkan di musim panas atau yang diturunkan di musim dingin, dan antara yang diturunkan di waktu sedang berada di rumah dengan yang diturunkan di saat bepergian.[4]

B.     Rumusan Masalah
1.      Apasajateori-teoridalampenentuankriteriaMakkidanMadani?
2.      Apa karakteristik surat/ayat makki?
3.      Apa karakteristik surat/ayat madani?
4.      Apa saja macam-macam surat makki dan madani?
5.      Apa manfaat mempelajari ilmu al-makki wal-madani?

C.    Tujuan
1.      Mengetahuiapasajateori-teoridalampenentuankriteriaMakkidanMadani.
2.      Mengetahui apa karakteristik surat/ayat makki.
3.      Mengetahui apa karakteristik surat/ayat madani.
4.      Mengetahui apa saja macam-macam surat makki dan madani.
5.      Mengetahui apa manfaat mempelajari ilmu al-makki wal-madani.





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Teori-TeoridalamPenentuanKriteriaMakkidanMadani
Sedikitnya ada 4 teori dalam menentukan kriteria untuk memisahkan mana bagian Al-Qur’an yang makki atau surah/ayat yang makiyah, dan mana bagian  yang madani atau surah/ayat yang madaniyah.Teori-teori itu adalah sebagai berikut:[5]
1.      Teori Mulaahazhatul Makaanin Nuzuli (Teori Geografis).
Yaitu teori yang berorientasi pada tempat turun Al-Qur’an/tempat turun ayat.
2.      Teori Mulaahazhatul Mukhaathabiina Fin Nuzuuli (Teori Subjektif).
            Yaitu teori yang berorientasi pada subjek siapa yang dikhithab atau dipanggil dalam ayat. Jika subjeknya orang-orang Makkah maka ayatnya dinamakan makiyah. Dan jika subjeknya orang-orang Madinah maka ayat-ayatnya dinamakan madaniyah.
3.      Teori Mulaahazhatul Zamaanin Nuzuuli (Teori Historis).
Yaitu teori yang berorientasi pada sejarah waktu turunnya Al-Qur’an. yang dijadikan tonggak sejarah oleh teori ini ialah hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah.
4.      Teori Mulaahazhatul Ma Tadhammanat As-Suuratuu (Teori Con-tent analysis)
Yaitu suatu teori yang mendasarkan kriterianya dalam membedakan makkiyah dan madaniyahnya kepada isi dari pada ayat/surah yang bersangkutan.

B.     Karakteristik Surat/Ayat Makki
Adapun karakteristik surat/ayat Makki adalah sebagai berikut:[6]
1.      Dimulai dengan nida’ (panggilan): “ya ayyuhaa an-nas” dan sebangsanya. Dalam al-Qur'an bentuk nida’ tersebut ada 292 ayat atau 4,68%.
2.      Di dalamnya terdapat lafadz “kalla”. Lafadz tersebut terdapat dalam al-Qur'an sebanyak 33 kali dalam 25 surat di bagian akhir Mushaf Utsmani.
3.      Di dalamnya terdapat ayat-ayat sajdah (disunnahkan bersujud tilawah jika membacanya), di dalam al-Qur'an ada 15 ayat sajdah.
4.      Di permulaannya terdapat huruf-huruf tahajji (huruf yang terpotong potong), seperti huruf الم, حم, يس, Ù† dan sebagainya.
5.      Di dalamnya terdapat cerita-cerita para Nabi dan umat-umat terdahulu, selain surat al-Baqarah dan al-Maidah. Contohnya antara lain seperti surat Yunus, Yusuf, Hud, Ibrahim, al-Kahfi, Maryam, Thaha dan sebagainya.
6.      Di dalamnya berisi cerita-cerita terhadap kemusyrikan dan penyembahan-penyembahan terhadap selain Allah.
7.      Di dalamnya berisi keterangan-keterangan adat kebiasaan orang-orang kafir dan orang-orang musyrik yang suka mencuri, merampok, membunuh, mengubur hidup-hidup anak perempuan dan sebagainya.
8.      Di dalamnya berisi penjelasan dengan bukti-bukti dan argumentasi dari alam ciptaan Allah yang dapat menyadarkan orang-orang kafiruntuk beriman kepada Allah dan percaya kepada Rasul dan kitab-kitabsuci, hari kiamat dan sebagainya.
9.      Berisi ajaran prinsip-prinsip akhlak yang mulia dan pranata sosialyang tinggi, yang dijelaskan dengan sangat mengagumkan sehinggamenyebabkan orang benci kepada kekafiran, kemusyrikan, kefasikan,kekasaran dan sebagainya. Dan sebaliknya, menarik orang untukberiman, taat, setia, kasih sayang, ikhlas, hormat, rendah diri, dansebagainya.
10.  Berisi nasehat-nasehat petunjuk dan ibarat-ibarat dari balik ceritayang dapat menyadarkan bahwa kekafiran, kedurhakaan danpembangkangan umat itu hanya mengakibatkan kehancuran dankesengsaraan saja.
11.  Berisi ayat-ayat nida’ (panggilan) yang ditujukan kepada pendudukMakah atau orang-orang kafir, musyrik dan sebagainya denganungkapan: “yaa ayyuha an-nas” atau “ya ayyuha al-kafirun” atau “ya baniAdama”.Kebanyakan surat atau ayat-ayatnya pendek, kerena menggunakanbentuk ijaz (singkat padat). Bentuk tersebut ditujukan kepada orangorangQuraisy Makah yang pada umumnya adalah pakar BahasaArab.


C.    Karakteristik Surat/Ayat Madani
Sedangkan karakteristik surat/ayat Madani adalah sebagai berikut:[7]
1.      Bila di dalamnya berisi hukum-hukum hudud (pidana), seperti tindak pidana pencurian, perampokan, pembunuhan, penyerangan,perzinaan, kemurtadan dan tuduhan zina. Seperti terdapat dalamsurat al-Baqarah, an-Nisa’, al-Maidah, asy-Syura dan sebagainya.
2.      Di dalamnya berisi hukum-hukum faraidl (waris-mewaris), baikwarisan bagi dzawy al-furudl, dzawy al-arham atau dzawy al-‘ashabah.Contohnya terdapat dalam surat al-Baqarah, an-Nisa’, al-Maidah.
3.      Berisi izin jihad fi sabilillah dan hukum-hukumnya, seperti surat al-Baqarah, al-Anfal, at-Taubah dan al-Haj.
4.      Berisi keterangan mengenai orang-orang munafiq dan sifat-sifat serta perbuatan-perbuatannya kecuali surat al-Ankabut. Contohnya sepertidalam surat an-Nisa’, al-Anfal, at-Taubah, al-Ahzab, al-Fath, al-Hadid, al-Munafiqun dan al-Tahrim.
5.      Berisi hukum ibadah, seperti shalat, zakat, puasa, haji dan sebagainya.Contohnya seperti surat an-Nisa’, al-Anfal, at-Taubah, al-Ahzab, al-Fath, al-Hadid, al-Munafiqun, dan al-Tahrim.
6.      Berisi hukum-hukum muamalah, seperti jual-beli, sewa menyewa,gadai, utang piutang dan sebagainya. Contohnya seperti surat al-Baqarah, Ali Imran, an-Nisa’, al-Maidah dan lain-lain.
7.      Berisi hukum-hukum munakahat (seputar pernikahan), baik mengenainikah, talak, ataupun mengenai hadlanah (pemeliharaan anak).Contohnya seperti surat al-Baqarah, an-Nisa’, al-Maidah, an-Nur, al-Mumtahanah, ath-Thalaq dan sebagainya.
8.      Berisi hukum-hukum kemasyarakatan, kenegaraan seperti soalpemusyawaratan, kedisiplinan, kepemimpinan, pendidikan, pergaulandan sebagainya. Contohnya seperti surat al-Baqarah, Ali Imran, al-Maidah, al-Anfal, at-Taubah, al-Hujurat dan sebagainya.
9.      Berisi dakwah (seruan) kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani sertapenjelasan akidah-akidah mereka yang menyimpang. Contohnyaseperti surat al-Baqarah, Ali Imran, al-Fath, al-Hujurat dansebagainya.
10.  Berisi ayat-ayat nida’ (panggilan) yang ditujukan kepada pendudukMadinah yang Islam dan khitab-nya:“ya ayyuha al-ladzina amanu” yangdi dalam al-Qur'an terdapat 219 ayat atau 3,51%.
11.  Kebanyakan surat atau ayatnya panjang-panjang sebab ditujukankepada penduduk Madinah yang orang-orangnya banyak yang kurangterpelajar, sehingga perlu dengan ungkapan yang luas agar jelas.

D.    Macam-Macam Surat Makki dan Madani
1.      Surat-Surat Makki[8]
No. Urut Turun Surat
Nama Surat
No. Urut Pada Mushaf
1.
Al-Alaq
96
2.
Al-Qalam
68
3.
Al-Muzzamil
73
4.
Al-Muddatsir
74
5.
Al-Fatihah
1
6.
Al-Lahab
101
7.
At-Takwir
81
8.
Al-A’la
87
9.
Al-Lail
92
10.
Al-Fajr
89
11.
Ad-Dhuha
93
12.
Al-Insyirah
94

2.      Surat-Surat Madani[9]
No. Urut Turun Surat
Nama Surat
No. Urut Pada Mushaf
87.
Al-Baqarah
2
88.
Al-Anfal
8
89.
Ali ‘Imran
3
90.
Al-Ahzab
33
91.
Al-Mumtahanah
60
92.
An-Nisa’
4
93.
Al-Zalzalah
99
94.
Al-Hadid
57
95.
Muhammad
47
96.
Al-Ra’d
13
97.
Ar-Rahman
55
98.
Al-Insan
76
99.
At-Thalaq
65
100.
Al-Bayyinah
98
101.
Al-Hasyr
59
102.
An-Nur
24
103.
Al-Hajj
22
104.
Al-Munafiqun
63
105.
Al-Mujadalah
58
106.
Al-Hujurat
49
107.
At-Tahrim
66
108.
Al-Taghabun
64
109.
As-Shaff
61
110.
Al-Jumu’ah
62
111.
Al-Fath
48
112.
Al-Maidah
5
113.
At-Taubah
9

E.     Manfaat Mempelajari Ilmu Al-Makki Wal-Madani
Diantara manfaat mempelajari ilmu Al-Makki Wal-Madani sebagai berikut:
1.      Bermanfaat bagi klasifikasi berbagai periwayatan.
2.      Dapat memberi pertolongan dalam menafsirkan Al-Qur’an terutama ketika menggunakan metode tafsir maudhu’i (tematik).
3.      Dapat mengetahui sejarah hukum Islam dan perkembangannya yang bijaksana secara umum.
4.      Dapat mengetahui sejarah perjalanan Nabi dari celah-celah ayat Al-Qur’an.
5.      Dapat meningkatkan keyakinan akan kebenaran, kebesaran, kesucian dan kemurnian Al-Qur’an.
6.      Dapat mengetahui proses turunnya Al-Qur’an.
7.      Dapat menelusuri rangkaian fase-fase dakwah Islamiyah sekaligus akan memperoleh inspirasi dalam memunculkan cara-cara dalam membangun sistem berpikir keislaman sepanjang zaman.
8.      Dengan ilmu ini kita dapat membedakan dan mengetahui ayat yang mana yang mansukh dan nasikh.

















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Surat makki adalah ayat–ayat yang di turunkan di Makkah selama 12 tahun 5 bulan 13 hari, terhitung sejak tanggal 17 Ramadhan tahun ke-14 dari kelahiran Nabi ( 6 Agustus 610 M ) sampai tanggal 1 Rabi’ul Awwal tahun ke-54 dari kelahiran Nabi. Sedangkan surat Madani adalah ayat-ayat yang di turunkan sesudah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, terhitung sejak Nabi hijrah ke Madinah sampai tanggal 9 Dzulhijjah tahun 63 dari kelahiran Nabi.
Ulama’ mendefinisikan Al-Makki sebagai sebutan untuk surat-surat dan ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Madinah, tanpa peduli apakah ayat itu turun di Makkah atau di tempat lain. Ada sejumlah ciri khusus yang menandakan sebuah surat/ayat dalam al-Quran dapat dikelompokkan ke dalam bagian surat/ayat Makki, seperti yang telah disebutkan pada bab pembahasan.
Al-Madani adalah kelompok surat-surat dan ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan sesudah Nabi Muhammad Saw. hijtah ke Madinah walaupun turunnya di Makkah. Adapun surat-surat dan ayat-ayat yang disebut Madani juga memiliki sejumlah ciri khusus, seperti yang telah disebutkan pada bab pembahasan.
Berikut merupakan surat-surat yang tergolong Makki dan Madani.Surat-surat Al-Makki:Al-Fatihah, Al-An’aam, Al-A’raaf, Yunus,Huud,Yusuf, Ibrahim, Al-Hijr, An-Nahl, Al-Isroo’, Al-Kahfi, Maryam, Thaha, Al-Anbiya’, Al-Mu’minuun, Al-Furqaan, Asy-Syu’aro’, An-Naml, Al-Qashash, Al-Ankabuut, Ar-Ruum, Luqman, As-Sajdah, Sabaa, Al-Faathir, Yaasiin, Ash-Shaffaat, Shaad, Az-Zumar, Ghaafir, Fushshilat, Asy-Syuuroo, Az-Zukhruf, Ad-Dukhoon, Al-Jaatsiyah, Al-Ahqaaf, Qaaf, Adz-Dzaariyaat, Ath-Thuur, An-Najm, Al-Qamar, Al-Waaqi’ah, Al-Mulk, Al-Qalam, Al-Haaqqah, Al-Ma’aarij, Nuuh, Al-Jin, Al-Muzzammil, Al-Muddatstsir, Al-Qiyaamah, Al-Muraasalaat, An-Naba’, An-Naazi’aat,Abasa,At-Takwiir, Al-Infithaar, Al-Muthaffifiin, Al-Insyiqaaq,Al-Buruuj, Ath-Thaariq, Al-A’laa, Al-Ghaasyiyah, Al-Fajr,Al-Balad, Asy-Syams, Al-Lail, Adh-Dhuhaa, Al-’Ashr, At-Tiyn,Al-’Alaq, Al-Qadr, Al-’Aadiyaat, Al-Qaari’ah, At-Takatsur, Al-Ashr, Al-Humazah, Al-Fiil, Quraisy, Al-Maa’uun, Al-Kautsar, Al-Kaafiruun,Al-Masad, Al-Ikhlaash, Al-Falaq, An-Naas.
Surat-surat Al-Madani:Al-Baqarah,Ali Imran,An-Nisaa’,Al-Maa`idah,Al-Anfaal,At-Taubah, Ar-Ra’d, Al-Hajj, An-Nuur,Al-Ahzaab, Muhammad, Al-Fat-h, Al-Hujuroot, Ar-Rahman, Al-Hadiid, Al-Mujaadalah, Al-Hasyr, Al-Mumtahanah, Ash-Shaf, Al-Jumu’ah, Al-Munaafiquun, At-Taghaabun, Ath-Thalaaq, At-Tahriim, Al-Insaan, Al-Bayyinah, Al-Zalzalah, An-Nashr.
Adapun kegunaan mempelajari Ilmu ini antara lain agar dapat membedakan ayat-ayat nasikh dan mansukh, agar dapat mengetahui sejarah hukum Islam dan tahapan-tahapannya secara umum, mendorong keyakinan yang kuat, agar mengetahui fase-fase dakwah Islamiyah yang telah ditempuh oleh Al-Qur’an secaa bertahap, agar dapat mengetahui keadaan lingkungan, situasi, dan kondisi masyarakat pada waktu turun ayat-ayat Al-Qur’an, agar mengetahui gaya bahasanya yang berbeda-beda.

B.     Saran
1.      Bagi Kelompok
Lebih menambah pengetahuan mengenai ilmu Al-Makki Wal-Madani sekaligus pembelajaran dalam pembuatan tugas makalah.
2.      Bagi Pembaca
Lebih meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang ilmu Al-Makki Wal-Madani bagi kehidupan dan kegiatan studi di perkuliahan.











DAFTAR PUSTAKA

Amin Suma, Muhammad.2013.Ulumul Qur’an.Depok: RajaGrafindo Persada.
Djalal, Abdul.2013.Ulumul Qur’an.Surabaya: Dunia Ilmu.
Manna Khalil, Al-Qattan.2012.Study Ilmu-Ilmu Alquran.Diterjemahkan oleh Mudzakir. Bogor: Pustaka Litera AntarNusa.

http//www.jihadad.blogspot.com/p/mengenal-surat-makkiyah-dan.html.




[1]Amin Suma, Muhammad.2013.Ulumul Qur’an. Rajagrafindo Persada.Hlm. 275
[2]Idem.Hlm. 73
[3] Khalil Al-Qattan, Manna’.2012.Studi Ilmu-Ilmu Al-Quran.Pustaka Litera Antar Nusa.Hlm. 72
[4]Idem.Hlm. 72
[5]Djalal, Abdul.2013.Ulumul Qur’an.Dunia Ilmu.Hlm. 80-82
[6]Ibid.89-96

[7]Amin Suma, Muhammad.2013.Ulumul Qur’an. Rajagrafindo Persada.Hlm. 96-98
[8]Amin Suma, Muhammad.2013.Ulumul Qur’an. Rajagrafindo Persada.Hlm. 74
[9]Ibid.Hlm. 77

No comments:

Post a Comment