Blog Archive

Tuesday, October 25, 2016

PSI 1E MAKIYAH DAN MADANIYAH



MAKIYAH DAN MADANIYAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH STUDI QURAN

Dosen Pembimbing : Qoidatul Marhumah M.Thi

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
HADZIQ MAHMUD INDRAWAN (933410016)
SORAYA DEVI ANASTASYA (933411216)
DYAH LUTFI MUTDAWAMAH (933411416)
RINTO BAGUS PRAYOGO (933410416)
DIANA ANNIJMA NURLILIA (933411016)
ASMIATUL ROFIAH (933410616)
ROUDLOTUS SA’ADAH (933408116)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM JURUSAN USHULUDDIN
TAHUN AJARAN 2016/2017
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI

KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr. Wb.

            Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah tentang “Makiyah dan Madaniyah”. Dan tidak lupa sholawat serta salam tetap kita curahkan kepada junjungan kita Sang revolusioner Nabi besar Muhammad S.A.W. yang tela membawa kita dari alam kegelapan menuju alam terang benerang yakni agama Islam.

Ucapan terima kasih kami sampaikan pula kepada Ibu selaku pembimbing kami sehingga kita dapat mengerti tentang Studi Al-Qur’an dan berusaha keras untuk membuat makalah Studi Al-Qur’an ini.

            Dan kami menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di Dunia, dan kami pula menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka kritik dan saran sangat kami butuhkan apabila ada kesalahan dalam penulisan kami demi kebaikan kami kedepannya. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Aamiin ya Rabbal ‘Alamin











DAFTAR ISI


Kata Pengantar ...................................................................................................            i                              
Daftar Isi  .............................................................................................................           ii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................           1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................           2
BAB III SIMPULAN ................................................................................................          11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................          12



















BAB I
PENDAHULUAN
D.      LATAR BELAKANG
                Nabi Muhammad SAW adalah manusia pilihan Allah SWT untuk menerima wahyu berupa kitab suci Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi seluruhumat manusia dan alam semesta. Kita tentu tahu bahwa kitab suci Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW terdiri dari 30 juz yang didalamnya terdiri dari surat Makkiyah dan Madaniyyah.
                Surat Makkiyah dan Madaniyyah pastilah ada perbedaan-perbedaan antara keduanya. Untuk itu kita perlu mempelajari lebih dalam perbedaan antara Makkiyah dan Madaniyyah agar kita menjadi paham dan mengerti mana yang tergolong kedalam ayat Makkiyah dan mana ayat yang tergolong dalam Madaniyyah. Sehingga kita akan menjadi lebih khusyuk dalam membaca dan mengamalkan isi kitab suci Al-Qur’an, serta semoga kita menjadi hamba Allah SWT yang senantiasa berada dalam lindungan, inayah, dan syafa’atNya.

B. RUMUSAN MASALAH
a)      Apa yang dimaksud dengan surat makkiyah dan madaniyyah ?
b)      Apa ciri-ciri surat makkiyah dan madaniyyah ?
c)       Apa macam-macam surat makkiyah dan madaniyyah ?
d)      Apa contoh-contoh surat makkiyah dan madaniyyah ?
e)      Apa manfaat mengetahui perbedaan antara makkiyah dan madiniyyah ?

C. TUJUAN
a)      Untuk mengetahui pengertian surat-makkiyah dan madaniyyah
b)      Untuk mengetahui ciri-ciri surat makkiyah dan madaniyyah
c)       Untuk mengetahui macam-macam surat makkiyah dan madaniyyah
d)      Untuk mengetahui contoh-contoh surat makkiyah dan madaniyyah
e)      Untuk mengetahui tentang manfaat perbedaan antara makkiyah dan madaniyyah

D. MANFAAT
                Manfaat dari menulis makalah ini yaitu selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Qur’an, penulis berharap dengan menulis makalah ini kita dapat meningkatkan kualitas keimanan kita, menambah wawasan dan semoga dapat bermanfaat di Dunia dan Akhirat.



BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
1.       AYAT MAKKIYAH
                Menurut Al-Qur’an Al-Karim, bahwa makkiyah adalah suatu ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan oleh ALLAH SWT kepada Rasulullah Muhammad SAW sebelum beliau hijrah ke kota Madinah. Dengan kata lain ayat-ayat Makkiyah adalahayat-ayat yang diturunkan selama 13 tahunpertama pewahyuan. Ayat-ayat makkiyah tidak selalu berarti diturunkan di Mekkah. Ayat-ayat makkiyah juga banyak diturunkan diluar kota Mekkah, karena yang menjadi acuan suatu ayat disebut makkiyah adalah saat kapan diturunkannya ayat tersebut.
2.       AYAT MADANIYAH
                Jenis ayat lainnya selain ayat makkiyah adalah ayat madaniyah, ayat madiniyah yaitu ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasulullah SAW setelah beliau melakukan hijrah. Meskipun ayat-ayat tersebut tidak diturunkan di kota Madinah. Menurut salah satu ahli, beliau berpendapat bahwa ayat-ayat Madaniyah merupakan penerapan kultural terhadap pesan-pesan asli Al-Qur’an.
3.       MENURUT OBJEK PEMBICARAAN
Surat Makiyah adalah ayat-ayat yang menjadi kitab bagi orang-orang makkah. Sedangkan surat Madaniyyah adalah ayat-ayat yang menjadi kitab bagi orang-orang Madaniyah. Menurut asumsi para sarjana muslim bahwa kebanyakan ayat Al-Qur’an dimulai dengan ungkapan “ya Ayuha ala-naas” yang menjadi kriteria Makiyah dan ungkapan “ya Ayuha Al-Ladzina” yang menjadi kriteria Madaniyah namun, tidak selamanya asumsi ini benar. Surat Al-Baqarah (2), misalnya termasuk dalam katagori madaniyah padahal didalamnya terdapat salah satu ayat, yaitu ayat 21 dan 168, yang dimulai dengan ungkapan “ya Ayuha An-Nas”. Lagi pula, banyak ayat Al-Qur’an yang tidak dimulai dengan dua ungkapan diatas.
B. CIRI-CIRI
1.       AYAT MAKKIYAH
                Para ulama’ telah menerangkan pula ciri umum untuk mengetahui surah bagaimana yang bisa dikatakan sebagai surah makkiyah, berikut ciri-ciri ayat makkiyah yaitu :
1)      Setiap surah dalam Al-Qur’an yang didalamnya terdapat lafazh “kalla”.
2)      Setiap surah yang didalamnya terdapat bacaan sajadahnya.
3)      Setiap surah-surah yang menceritakan kisah-kisah para nabi, para kaumnya, dan juga umat-umat terdahulu, kecuali surat Al-Baqarah.
4)      Setiap surah yang diawali atau dibuka dengan huruf hijaiyah, maka surah tersebut adalah makkiyah, kecuali surah Al-Baqarah dan Aali ‘Imraan.
5)      Setiap surah yang bercerita tentang kisah Nabi Adam dan Iblis, kecuali surah Al-Baqarah.
Sedangkan dari segi ciri tema dan gaya bahasa dapatlah diringkas sebagai berikut :
1)      Ajakan terhadap tauhid dan anjuran beribadah hanya kepada Allah SWT, tentang kebangkitan dan hari pembalasan, terjadinya hari kiamat, neraka dan siksaannya, surga dan kenikmatannya, argumentasi terhadap orang-orang musyrik dengan menggunakan bukti-bukti rasional dan ayat-ayat kauniyah
2)      Meletakkan dasar-dasar dan ketentuan umum perundang-undangan dan akhlak mulia yang menjadi dasar terbentuknya suatu masyarakat. Dan penyimpangan dosa orang musyrik dalam penumpahan darah, memakan harta anak yatim, penguburan hidup-hidup bagi perempuan, dan tradisi buruk lainnya.
3)      Menyebutkan kisah para Nabi dan umat-umat terdahulu sebagai pelajaran bagi mereka dan dapat dijadikan sebagai hiburan untuk Nabi Muhammad SAW, untuk tabah dan sabar dalam menghadapi gangguan dari musuh-musuhnya.
4)      Suku katanya pendek-pendek disertai kata-kata yang mengesankan sekali, pernyataannya singkat, ditelinga terasa menembus dan terdengar sangat keras, menggetarkan hati, dan maknanyapun meyakinkan dengan diperkuat lafadz-lafadz sumpah, seperti surat-surat yang pendek.
5)      Bukti-bukti kebenaran dan dalil-dalil yang dipergunakan lebih mengutamakan kebenaran agama.
6)      Banyak bercerita tentang orang munafik dan problem-problema yang disebabkan karena mereka.
7)      Mayoritas surah makiyah membahas secara terperinci tentang dalil-dalil keesaan Tuhan dan Al-Qur’an berasal dari Allah
8)      Mayoritas surah makiyah membahas tentang kebenaran risalah Nabi Muhammad SAW,

2.       AYAT MADINIYAH
                Beberapa ciri-ciri surah Madiniyah diantaranya adalah :
1.       Setiap surah yang membahas secara terperinci tentang hukum dan ibadah.
2.       Setiap surah yang membahas terperinci tentang jihad dan segala keutamaannya.
3.       Setiap surah menerangkan secara terperinci tentang lorang-orang munafik dan segala sifat, cara-cara, dan tipu dayanya terhadap dakwah islamiyah
Dari segi ciri khas tema dan gaya bahasa dapatlah diringkaskan sebagai berikut :
1.       Menjelaskan tentang ibadah, muamalah, hak, kekeluargaan, warisan, jihad, hubungan internasional, baik diwaktu damai maupun diwaktu perang, kaidah hukum dan masalah perundang-undangan.
2.       Serian terhadap ahli kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani. Dan ajakan terhadap mereka masuk islam, penjelasan mengenai penyimpangan mereka terhadap kitab-kitab Allah, permusuhan mereka terhadap kebenaran dan perselisihan mereka setelah ilmu datang kepada mereka kareka rasa dengki diantara sesama mereka.
3.       Menyingkap perilaku munafik, menganalisis kejuwaannya, dan menjelaskan bahwa ia berbahaya bagi agama.
4.       Suku katanya dan ayatnya panjang-panjang dan gaya bahasanya yang memantapkan syari’at serta menjelaskan tujuan dan sasarannya.

C. MACAM-MACAM
1.       SURAT MAKIYAH
                Berikut ini macam-macam surat yang ditetapkan sebagai surat Makiyah, yakni :
1)      Al A’la
2)      Al Qalam
3)      Al Muzammil
4)      Al Muddatsir
5)      Al Fatihah
6)      Al Lahab
7)      At Takwir
8)      Al ‘Adiyat
9)      Al Kautsar
10)   At Takatsur
11)   Al Ma’un
12)   Al Kafirun
13)   Al Fiil
14)   Al Falaq
15)   An Nas
16)   Al Ikhlas
17)   An Najm
18)   ‘Abasa
19)   Al Qodar
20)   Asy Syamsu
21)   Al Buruj
22)   At Tin
23)   Al Quraisy
24)   Al Al Qariah
25)   Al Qiyamah
26)   Al Humazah
27)   Al Mursalat
28)   Qaf
29)   Al Balad
30)   Ath Thariq
31)   Al Qamar
32)   Shad
33)   Al A’raf
34)   Al Jin
35)   Yasin
36)   Al Furqon
37)   Maryam
38)   Thaha
39)   Al Waqiah
40)   Asy Syu’ara
41)   An Naml
42)   Al Qashash
43)   Al Isra’ Yunus
44)   Hud
45)   Yusuf
46)   Al Hijr
47)   Al An’am
48)   Ash Shaffat
49)   Luqman
50)   Saba
51)   Az Zumar
52)   Ghafir
53)   Fushshila
54)    As Syura
55)   Az Zukhruf
56)   Ad Dukhan
57)   Al Jaatsiyah
58)   Al Ahqaf
59)   Adz Dzariyat
60)   Al Ghasyiyah
61)   Al Kahf
62)   An Nahl
63)   Nuh
64)   Ibrahim
65)   Al Anbiya
66)   Al Mu’minun
67)   As Sajdah
68)   Ath Thur
69)   Al Mulk
70)   Al Haqqah
71)   Al Ma’arij
72)   An Naba
73)   An Nazi’at
74)   Al Infithar
75)   Al Insyiqaq
76)   Ar Rum
77)   Al Ankabut
78)   Al Muthaffifin.

Menurut Al Khudary, ada lima lagi surah yang termasuk Makkiyah, namun para ulama lain memasukkan surah tersebut ke dalam golongan Madaniyah. Lima surah tersebut diantaranya adalah:
1)      Az Zalzalah
2)      Ar Ra’d
3)      Ar Rahman
4)      Al Insan
5)      Al Bayyinah.

2.       SURAT MADINIYAH
Sementara surah-surah Madaniyah menurut tertib turunnya adalah sebagai berikut:
1)      Al Baqarah
2)      Al Anfal
3)      Ali Imron
4)      Al Ahzab
5)      Al Mumtahanah
6)      An Nisa
7)      Al Hadid
8)      Al Qital
9)      Ath Thalaq
10)   Al Hasyr
11)   An Nur
12)   Al Haj
13)   Al Munafiqun
14)   Al Mujadalah
15)   Al Hujurat
16)   At Tahrim
17)   At Taghabun
18)   Ash Shaf
19)   Al Jumu’ah
20)   Al Fath
21)   Al Maidah
22)   At Taubah
23)   An Nashr

3.       SURAH-SURAH MAKKIYAH YANG BERISI AYAT MADANIYAH
Yaitu surat-surat yang sebetulnya kebanyakan ayat-ayatnya adalah Makiyyah, sehingga berstatus makiyah tetapi didalamnya ada sedikit ayatnya yang berstatus madaniyah, contohnya pada surat  :
1)      Al-Fatihah
2)      Ar-Ra’d
3)      Yunus
4)      dan sebagainya.

4.       SURAH-SURAH MAKKIYAH YANG BERISI AYAT MADANIYYAH
Yaitu surat-surat yang kebanyakan ayat-ayatnya berstatus Madaniyyah, contohnya pada surat : Al-hajj.

D. CONTOH
1.       AYAT MAKIYAH
Ada banyak sekali contoh ayat makkiyah namun salah satu diantaranya adalah :
“Katakanlah siapa yang lebih kuat persaksiannya? katakanlah Allah. Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al-Qur’an ini diwahyukan kepadaku supaya dengannya, aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur’an kepadanya. Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwasannya ada Tuhan-tuhan yang lain disamping Allah? katakanlah aku tidak mengakui. Katakanlah, sesungguhnya dia adalah Tuhan yang Maha Esa dan sungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah).” (Qs. Al-An’aam (6): 19)
Adapula yang kita dapatkan dalam surat yang sama yakni surat Al-An’am yang membahas tentang kebenaran risalah Nabi Muhammad SAW, diantaranya adalah :
Katakanlah, “apakah akan aku jadikan pelindung selain dari Allah yang menjadikan langit dan bumi, padahal Dia yang memberi makan dan tidak diberi makan ?Katakanlah, sesungguhnya aku diperintahkan supaya aku menjadi orang pertama kali menyerah kepada Allah, dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang-orang musyrik.” (Qs. Al-An’aam (6) : 14)
                Katakanlah, “Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah itu ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwasannya aku adalah seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah, apakah sama antara orang yang buta dengan orang yang melihat (Qs. Al-An’aam (6) : 14)
Kemudian, adapula beberapa ayat dalam surah Al-An’aam yang membicarakan tentang hari kiamat yang pasti akan datang kepada umat manusia, diantaranya adalah :
Katakanlah, “Sesungguhnya aku takut akan adzab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Tuhan.” (Qs. Al-An’aam (6) : 16)
“Barang siapa yang dijauhkan adzab darinya pada hari itu, maka sesungguhnya Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah keberuntungan yang nyata.” (Qs. Al-An’aam (6) : 16)
“Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata, “Kiranya kami dikembalikan (ke Dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman”, (tentulah) kami melihat suatu peristiwa yang mengharukan.” (Qs. Al-An’aam (6) : 27)
“Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke Dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka.” (Qs. Al-An’aam (6) : 28)
Dalam surah yang sama, kita dapat menlihat bahwasanya Al-Qur’an telah menggambarkan kepada kita tentang keraguan kaum musyrikin yang pada akhirnya langsung dijawab oleh al-Qur’an dengan jawaban yang membungkamkan mulut-mulut mereka.
“Dan mereka berkata ”mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) seorang malaikat?" Dan kalau kami turunkan (kepadanya) seorang malaikat, tentu selesailah urusan itu, kemudian mereka tidak diberi tangguh (sedikitpun)” (Qs. Al-An’aam (6) : 8)
“Dan kalau Kami jadikan Rasul itu seorang malaikat, tentulah Kami jadikan dia berupa seorang lelaki. Dan kalau Kami jadikan dia berupa seorang lelaki, tentulah Kami meragu-ragukan atas mereka apa-apa yang mereka ragu-ragukan atas diri mereka sendiri.” (Qs.Al-An’aam (6) : 9)
Dan masih banyak lagi contoh ayat-ayat makkiyah yang sudah membahas tentang segala permasalahan tersebut seperti beberapa contoh di atas.

2.       AYAT MADANIYAH
Sementara itu, kita dapat melihat bahwasanya secara umum surah-surah Madaniyah itu banyak membahas tentang syariat, hukum, undang-undang sipil, hukum perdata, hukum pidana, hubungan antara individu dengan masyarakat, dan lain sebagainya. Adapun contoh ayat madaniyah sebagaimana dalam firman ALLAH yang berbunyi :
“Pada hari ini Aku telah sempurnakan untukmu agamamu dan aku cukupkan untukmu nikmat-Ku dan aku ridhaIslam sebagai agamamu.” (QS. Al-Maa’idah (5): 3)
Ayat yang mulia ini, sebagaimana kita ketahui, turun di padang Arafah pada saat Rasulullah dan kaum muslimin sedang melaksanakan haji Wada’, yaitu sekitar tiga bulan lebih sebelum beliau menghadap ALLAH SWT. Kendati demikian, para ulama’telah bersepakat bahwasannya ayat ini termasuk dalam ayat Madaniyah, karena ia turun setelah Nabi hijrah dari kota Makkah ke kota Madinah Al-Munawwarah.
Contoh lainnya adalah dalam firman ALLAH SWT yang berbunyi :
                “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerima, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkannya dengan adil.” (QS.An-Nisaa’(4): 58)
Para ulama’ menyatakan bahwa ayat-ayat ini temasuk Madaniyah. Karena turunnya setelah Nabi hijrah ke kota Madinah. Meskipun menurut suatu riwayat, sebenarnya ayat yang pendek ini turun di kota Mekkah (fathu Makkah). Namun para ulama’ tetap menyatakan bahwa ayat ini adalah ayat Madiniyah karena yang menjadi acuan ayat dapat disebut sebagai ayat Madiniyah yaitu kapan ayat tersebut diturunkan bukan dimana ayat tersebut diturunkan.
Lalu adapula ayat yang menceritakan tentang taubat (permohonan ampun) yang diterima dan taubat yang tidak diterima, tentang wanita-wanita yang tidak boleh dinikahi, dan tentang memperdamaikan antara pasangan suami istri.
“Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan anatara keduanya, maka kirimlah seorang juru damai (hakam) dari keluarga laki-laki dan seorang juru damai dari keluarga perempuan. Jika kedua orang juru damai ini bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami istri itu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lali maha mengenal. (Qs.An-Nisa’ (4) : 35)
Kemudian surat ini juga membahas tentang ahlul kitab, kewajiban menyampaikan amanat kepada orang yang berhak menerimanya, dan kesiapsiangaan musuh dalam berperang.
“Hai orang-orang yang beriman, bersiapsiagalah kamu dan majulah (kemedan pertempuran) secara berkelompok ataupun majulah bersama-sama.” (Qs. An-Nisa’ (4) : 71)
Oleh karena itu dapatlah kita ambil suatu kesimpulan bahwasannya surah-surah Makkiyah itu banyak membahas tentang dasar-dasar keimanan, budi pekerti, kisah-kisah Rasul, dan lain sebagainya.
Sedangkan surah-surah madaniyah banyak membahas tentang ibadah, muamalah, dan interaksi antar sesama manusia. Menurut para ulama, surah madaniyah yang ada dalam al-qur’an itu berjumlah kurang lebih 20 surah, diantaranya adalah : Al-baqarah, Ali imron, An-nisaa’, AL-maidah, Al- anfal, At-taubah, An-nur, Al-azab, Muhammad, Al-fath, Al-hujurat, Al-hadiid, Al-mujaadilah, Al-hasyr, Al-mumtahanah, Al-jumuah, Al-munafiqun, Ath-thalaaq, At-tahrim, An-nashr.
Surah makiyah yang berada di dalam Al-Qur’an itu berjumlah 82 surah. Sementara surah yang masih di perselisihkan, apakah dia termasuk surah makiyah ataukah madaniyah, itu berjumlah 12 surah, yaitu : Al-Fatihah, Ar-ra’du, Ar-rohman, Ash-shaff,At-taghaabun, At-Tathfiif, Al-Qadar,Al- bayyina,Al-Zalzalah, Al-ikhlas,Al-Falaq dan An-nas
Dengan demikian, jelaslah sudah bahwasannya jumlah surat yang ada didalam Al-Qur’an itu ada 114 Surah.
Imam Abu hasan telah berkata dalam bukunya An-nasiqh wal mansuqh yang membicarakan tentang surah-surah makiyah dan madaniyah, beliau mengatakan bahwa  “(surah-surah) yang selain dari itu adalah surah-surah makiyah tidak ada ulama yang berselisih pendapat mengenai hal itu. Tidak semua perbedaan pendapat itu dapat diterima. Kecuali perbedaan pendapat yang didasari oleh hadist Nabawi.”
Demikianlah beberapa pembahasan tentang surah-surah makkiyah, madaniyyah, dan surah yang masih kontroversial dalam Al-Qur’an. Jika ada pembaca yang ingin mengetahui pembahasan surah makiyah dan madaniyyah ini lebih mendalam, maka ia dapat merujuk kepada beberapa kitab induk yang membahas hal tersebut, diantaranya adalah : kitab Al-Burhan fi Ulum Al-Qur’an karangan Imam Zarkasyi, Al Isqan karangan Imam Suyuti, dan manahil Al-Irfan fi ulum Al-Qur’an karangan syaikh Mohammad Abdul Azhim Az-zarqoni.

E. MANFAAT
Ada beberapa manfaat yang dapat kita peroleh dari mengetahui mana surah Makiyah dan mana surah Madaniyah, diantaranya yakni :
1.       Dapat mengetahui hukum nasikh dan mansukh dalam Al-Qur’an.
Apabila dua ayat atau beberapa ayat dalam Al-Qur’an yang berada satu tema pembahasan, sedangkan hukum dalam salah satu ayat tersebut berbeda dengan hukum pada ayat yang lain. Lalu diketahui bahwa salah satu ayat tersebut adalah Makiyah sedangkan ayat yang lainnya adala ayat Madiniyah, maka kita dapat menetapkan bahwa ayat Madaniya tersebut menjadi nasikh (pengganti) dari ayat Makiyah tersebut. Karena ayat Madaniyah diturunkan lebih akhir dari ayat Makiyah. Dalam kaidah Ushul Fiqh, ayat yang turun lebih akhir akan menghapus ayat yang turun lebih dahulu.
2.       Mengetahui dan memahami perkembangan hukum syari’at Islam dalam membina individu dan masyarakat Islam yang lebih baik dari sebelumnya.
3.       Kepuasan dan kegembiraan hati atas kepedulian para sahabat dalam menjaga dan memelihara kesucian Al-Qur’an, dimana ia sangat memahami mana ayat yang Makiyah dan mana ayat yang Madiniyah, sangat meperhatikan hukum-hukum dan sebab-sebab turunnya Al-Qur’an, dan lain sebagainya.










BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
                Dari pembahsan di atas dapat kita simpulkan bahwa Makkiyah adalah suatu ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan oleh ALLAH SWT kepada Rasulullah Muhammad SAW sebelum beliau hijrah ke kota Madinah. Yaitu selama 12 tahun 5 bulan 13 hari, dari 17 Ramadhan tahun  41 dari milad hingga Rabi’ul Awal tahun 54 dari milad Nabi Muhammad SAW. Dengan kata lain ayat-ayat Makkiyah adalah ayat-ayat yang diturunkan selama 13 tahun pertama pewahyuan.
                Sementara madiniyah yaitu ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasulullah SAW setelah beliau melakukan hijrah. Yaitu selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, dari permulaan Rabi’ul awal tahun 54 dari milad Nabi Muhammad SAW sampai 9 Dzulhijjah tahun 63 dari milad Nabi atau tahun 10 hijriah. Meskipun ayat-ayat tersebut tidak diturunkan di kota Madinah.               
                Banyak manfaat bila kita mengetahui ayat makkiyah dan madaniyyah. Di antaranya kita dapat membedakan mana ayat Nasikh dan mana ayat Mansukh, mengetahui tentang hukum dan turunnya Al-Qur’an secara berangsur-angsur, mempermudah dalam menafsirkan Al-Qur’an dan memahami pengertiannya, serta mempermudah dalam menghayati ayat-ayat Al-Qur’an dan menjadikannya menjadi acuan dalam menyampaikan dakwah.














DAFTAR PUSTAKA

Sayyid Mohammad Thanthawi, umar Hasyim, dan syaikh mohammad Alghazali. 2001. Al-Qur’an dan Lailatul Qadar. Jakarta : Pustaka Azzam.

https://ansarbinbarani.blogspot.co.id/2015/12/ayat-ayat-makkiyah -dan-madaniyah.html?m=1

Mattson Ingrid. 2013. Ulumul Quran Zaman Kita. Jakarta : Zaman


Effendi Djohan. 2012. Pesan-Pesan Al-Qur’an. Jakarta : Serambi Ilmu Semesta.

Yusni M Amru, Kurnianto Fajar, Khalifurrahman M Fath, Ismail Junaidi. 2012. Ensiklopedia Al-Qur’an& Hadis Per Tema. Jakarta : Alita Aksara Media

IAIN Sunan Ampel Surabaya. 2002. Pengantar Studi Islam. Surabaya : IAIN Sunan Ampel Press

2 comments:

  1. Assalamu'alaikum.. Saya mau tanya, kan dimakalah menjelaskan contoh surat makkiyah itu ada 78 lalu ditambah menurut al khudary ada 5, trs yg surat madaniyah itu ada 23, jadi totalnya 106, padahal jumlah surat di Al Qur'an ada 114. Itu yg lainnya termasuk surat apa ya? Jelaskan!
    Dan tolong jelaskan maksud surat Al Hadid sama surat Al Qital, masalahnya di Al Qur'an tadi aku cari tidak ada nama surat seperti itu..
    Terima kasih

    ReplyDelete
  2. Surat Alhadid adalah surat ke 57 setelah Al Waqiah, pertanyaan lainnya saya belum bisa membantu menjawab

    ReplyDelete